Senin 17 Aug 2020 11:36 WIB

Muslim Mensyukuri Kemerdekaan Bersama Kasidah Nasyida Ria

Merdeka bersama Nasyida Ria

Nasyida Ria
Foto: google.com
Nasyida Ria

REPUBLIKA.CO.ID, Apakah gambus atau qasidah punya jasa pada semangat gelora kemerdekaan. Jawabnya jelas. Sebab, musik ini adalah milik kaum Muslim atau anak-anak pesantren yang sejak dahulu berjuang keras melawan kolonial yang mereka sebut sebagai 'kaum kafir'.

Akibat sikap keras ini mereka memilih memisahkan diri dari gemerlap politik kekuasan kolonial. Mereka tak mau ikut model pendidikan barat. Mereka tak mau jadi pegawai pemerintah. Mereka kokoh dalam poisisi sebagai oposisi dari kaum penjajah.

Lalu apa konsekuensinya? Jawabnya, pasti jelas ada. Karena terpinggirkan dari kue pembangunan dan bahkan di masa kolonial jadi warga kelas tiga di bawah warga barat dan  timur asing, muslim yang pribumi mayoritas hidup tersia sengasara. Mereka kebanyakan hidup miskin dan papa. Mereka jelas tertinggal dalam pendidikan.

Maka, datangnya kemerdekaan bagi Muslim Indonesia adalah anugerah terbesar dari Sang Pencipta. Nafas ini tercermin dalam kalimat di konsitusi bahwa kemerdekaan adalah berkat rahmat Allah. Dan di samping itu kemerdekaan adalah jembatan emas menuju keadilan sosial. Dan nafas  konsitusi yang kemudian salah satu nafas Pancasila ini sangatlah Islami. Tak ada yang bisa bantah itu adalah nafas ajaran Islam menjadi dasar dalam kehidupan bangsa Indonesia yang merdeka ini.

Salah satu jejak semangat itu ada pada lagu grup musik kasidah yang sangat kondang dan menjadi legenda dari tahun 1980-hingga awal tahun 2000-an. Nasyid atau kasidah ternyata bisa dikemas moderen. Tak lagi bisa dipandang sepandang mata yang kerapkali disebut sebagai musik 'seenaknya' yang cuma ribut.

Uniknya lagi, grup asal Semarang ini semua personilnya adalah muslimah. Mereka mampu bermain berbagai alat musik dengan sangat baik. Mereka pun mampu bernyanyi secara merdu dan harmoni. Maka tak heran grup ini menjadi sangat terkenal dan kerap sekali mencetak hits. Lagu-lagu menjadi pujaan sekaligus bahan renungan hidup.

Salah satu lagu yang terkait dengan gelora kemerdekaan itu adalah lagu 'Gelora Membangun'. Ada suara pantulan gendang, Geremang nada Keyboards, cabikan khas gitar rock serta alunan gesekan biola di lagu ini. Sebuah nyanyian yang sehat, sekalgus harmoni di dalam mengisi kemerdekaan dari bangsa tercinta ini.

Tak aneh bila grup ini sudah pentas di mancanegara, dari Timur Tengah hingga Jerman. Luar biasa! Tanpa di sadari mereka sudah sejajar legenda musik aliran ini dari Ummu Kaltum dan Amir Diab di Mesir atau Fairuz dan Cyrine Abdul Noor dari Lebanon. Mau tak mau mereka pantas menyandang disebut grup legendaris.

Berikut ini lagu tersebut:

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement