Sabtu 15 Aug 2020 23:41 WIB

Kadistan Tulang Bawang Kunjungi Sekolah Lapang IPDMIP

Sekolah Lapang IPDMIP fokus pada pemberdayaan poktan tak hanya peningkatan produksi

Kepala Dinas Pertanian Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang (Tuba) saat meninjau kegiatan Sekolah Lapang (SL) IPDMIP di Kecamatan Gedung Aji dan Gedung Aji Baru, Kamis (13/8).
Foto: Kementan
Kepala Dinas Pertanian Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang (Tuba) saat meninjau kegiatan Sekolah Lapang (SL) IPDMIP di Kecamatan Gedung Aji dan Gedung Aji Baru, Kamis (13/8).

REPUBLIKA.CO.ID, TULANG BAWANG -- Tujuan utama Program Integrasi Partisipasi Pertanian dan Manajemen Irigasi, dikenal sebagai Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP) pemberdayaan kelompok tani (Poktan) bukan hanya meningkatkan produksi dan produktifitas pertanian. 

"Tujuan IPDMIP meningkatkan kemampuan petani maka lokasi pelaksana kegiatan IPDMIP harus lebih baik dan lebih maju dalam segala bidang dibanding yang lain," kata Sumarno, Kepala Dinas Pertanian Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang (Tuba) saat meninjau kegiatan Sekolah Lapang (SL) IPDMIP di Kecamatan Gedung Aji dan Gedung Aji Baru, Kamis (13/8).

Selain Tulang Bawang, saat ini kegiatan IPDMIP juga berlangsung di empat kabupaten yakni Mesuji, Lampung Tengah, Pesawaran dan Tanggamus. "IPDMIP bertujuan memberdayakan petani melalui Poktan, agar fungsi kelompok dapat berjalan maksimal dalam kegiatan usaha tani," kata Sumarno didampingi Kepala Seksi Metode dan Informasi Distan Tulang Bawang, Doni Setiawan dan Koordinator KJF H Samidi.

Kegiatan pembelajaran SL dari IPDMIP menerapkan metode metode Pendidikan Orang Dewasa (POD/Andragogi). Metode yang mengedepankan proses pelibatan peserta didik dewasa ke dalam struktur pengalaman belajar yang sistematis dan berkelanjutan. 

Pada peninjauan tersebut, Kadistan Sumarno meninjau demo tanam (Demplot) dari kegiatan SL berupa penanaman padi sistem Jejer Legowo seluas satu hektar yang ditanam pada 26 juli 2020. Pelaksana Poktan Tani Makmur pola tanam 4:1 dengan benih Mapan 05.

"Kami harapkan petani melakukan sistem tunda jual sekitar dua bulan sehingga harga gabah atau beras bisa bersaing dan petani mendapat laba yang layak," katanya.

Hal itu sejalan dengan tekad Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo yang memberi perhatian serius pada IPDMIP. Sebab, tujuan utama IPDMIP, meningkatkan ketahanan pangan terutama saat ini, di tengah pandemi Covid-19 serta kesejahteraan petani.

Pendapat senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menegaskan IPDMIP berupaya meningkatkan nilai pertanian beririgasi secara berkelanjutan.“Salah satu aspek terpenting pertanian, ketersediaan air. Lewat IPDMIP, produktivitas dan nilai pertanian akan ditingkatkan dengan cara irigasi berkelanjutan,” katanya.

Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan] Leli Nuryati mengatakan IPDMIP dilaksanakan pada 74 kabupaten di 16 Provinsi. Luas total area pertanian 875.249 hektar atau meliputi 778 daerah irigasi dan jaringan irigasi yang direhabilitasi seluas 330.037 hektar.

Akhir kata, Sumarno mengingatkan bahwa pertanian merupakan sektor yang masih bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19, karena itu kegiatan IPDMIP diharapkan menjadi stimulan dan penyemangat petani untuk tetap berproduksi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement