Sabtu 15 Aug 2020 16:21 WIB

Liga Primer Jelaskan Alasan Kegagalan Pembelian Newcastle

Penggemar Newcastle tidak senang dengan kegagalan kesepakatan pengambilalihan itu.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Israr Itah
Para pemain Newcaslte United (ilustrasi).
Foto: MICHAEL REGAN/POOL VIA REUTERS
Para pemain Newcaslte United (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Eksekutif Liga Primer Inggris Richard Masters telah menanggapi permohonan kejelasan atas pengambilalihan kepemilikan Newcastle United yang gagal. Tawaran PCP Capital Partners yang sebagian besar didanai oleh Arab Saudi sebesar 340 juta poundsterling (Rp 6,5 triliun) untuk membeli klub Liga Primer itu gagal baru-baru ini.

Penggemar Newcastle tidak senang dengan kegagalan kesepakatan pengambilalihan itu. Sebab, fan the Toon Army sudah jenuh dengan pemilik klub saat ini Mike Ashley. Ia sangat tidak disukai di Tyneside. 

Baca Juga

Anggota parlemen Newcastle, Chi Onwurah, meminta Masters membahas pengambilalihan yang gagal itu. Masters mengonfirmasi bahwa setelah tercapai kebuntuan dalam tes pemilik dan direktur liga, konsorsium Amanda Staveley yang mengelola Dana Investasi Publik (PIF) Arab Saudi untuk pembelian 80 persen saham Newcastle di klub, menolak tawaran arbitrase independen.

"Pada Juni, dewan Liga Primer  membuat keputusan yang jelas mengenai entitas mana yang diyakini akan memiliki kendali atas klub setelah akuisisi yang diusulkan, sesuai dengan aturan Liga Primer," tulis Masters dalam sebuah surat yang diterbitkan pada Jumat waktu setempat, dikutip dari Arabian Business, Sabtu (15/8).

Selanjutnya, Liga Primer kemudian meminta setiap orang atau entitas tersebut untuk memberikan Liga Primer informasi tambahan, yang kemudian akan digunakan untuk mempertimbangkan penilaian dari setiap kemungkinan peristiwa diskualifikasi.

Dalam hal ini, konsorsium tidak setuju dengan keputusan Liga Inggris bahwa satu entitas akan masuk dalam kriteria yang membutuhkan penyediaan informasi ini.

"Liga Primer mengakui perselisihan ini, dan menawarkan kepada konsorsium jalan untuk menentukan masalah tersebut oleh pengadilan arbitrase independen jika ingin menantang kesimpulan dewan,"

"Konsorsium memilih untuk tidak menerima tawaran itu, tetapi juga tidak memberikan penyediaan informasi tambahan. PIF kemudian mengundurkan diri secara sukarela," jelas keterangan itu.

Komentar Masters datang setelah konsorsium menarik tawarannya untuk klub karena terlampau lama menunggu lampu hijau. Adapun Ashley bersikeras dia tetap berkomitmen pada kesepakatan itu 17 pekan setelah masalah itu sampai ke Liga Primer.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement