Sabtu 15 Aug 2020 15:10 WIB

200 Pesantren dan UKM Jatim Deklarasikan Close Cloop Economy

Gerakan itu mengusung tema Beli Pesantren, Bela Pesantren.

Heppy Trenggono memberikan kata sambutan pada acara deklarasi Close Cloop Economy di Pesantren  Riyadhul Jannah, Pacet Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (15/8).
Foto: Dok YP3I
Heppy Trenggono memberikan kata sambutan pada acara deklarasi Close Cloop Economy di Pesantren Riyadhul Jannah, Pacet Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (15/8).

REPUBLIKA.CO.ID, MOJOKERTO --  Bertempat di Pesantren Riyadhul Jannah, Pacet Mojokerto, Jawa Timur, 200 pesantren dan UKM yang diwakili oleh para kiai dan pengusaha berkumpul mendeklarasikan gerakan Closed Loop Economy. Kegiatan itu digelar pada Sabtu (15/8).

Inisiatif yang dilakukan oleh para kiai dari berbagai pesantren Jawa Timur ini tidak lepas karena dipicu oleh kekhawatiran akan berlanjutnya krisis ekonomi dan antisipasi atas kemungkinan kesulitan kelangkaan pangan yang harus dihadapi oleh masyarakat. 

Sebagaimana diketahui, sejak Covid-19 keadaan ekonomi masyarakat semakin tertekan, Bapenas memperkirakan akan terdapat pengangguran baru setidaknya 12 juta orang akibat Covid-19 ini.

Closed Loop Economy ini dilakukan untuk menyelamatkan perekonomian dengan memanfaatkan konsumsi yang ada di lingkungan pesantren sendiri. Gerakan itu mengusung tema Beli Pesantren, Bela Pesantren. Para tokoh yang tergabung di dalamnya berharap bisa melakukan upaya penyelamatan ekonomi dari pesantren, oleh pesantren, dan untuk pesantren.

 

photo
uasana deklarasi Close Cloop Economy di Pesantren Riyadhul Jannah, Pacet Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (15/8).  (Foto: Dok YP3I)

Dalam pertemuan tersebut, YP3I (Yayasan Penguatan Peran Pesantren Indonesia) yang menjadi motor dari gerakan ini juga memperkenalkan dua platform digital yaitu platform eCommerce TRENPEDIA.ID dan platform eMoney EIDUPay.

“Dengan upaya membangun ekonomi berbasis komunitas ini kita berharap bisa membuat Pesantren lebih mandiri, produktif, dan bisa berperan dalam menyelamatkan ekonomi masyarakat terutama membantu UMKM,”  kata Heppy Trenggono, waketum YP3I bidang ekonomi yang juga pemimpin gerakan Beli Indonesia, dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Heppy menambahkan, “Dengan mengutamakan membeli produk – produk sendiri maka pertumbuhan ekonomi akan terjadi di kalangan mereka sendiri.”

YP3I didirikan oleh para kiai dan tokoh nasional. Mereka antara lain,  Prof (DR) KH Ma’ruf Amin, alm Gus Sholahudin Wahid, KH Mahfudz Syaubari, Dr Marzuki Alie, Heppy Trenggono, Prof Ahmad Zahro, Prof Amal Fathullah Zarkasyi, Prof Muhammad Nuh, KH Ihya Ulumuddin, dan para kiai dari berbagai pesantren.

YP3I menargetkan pilot project  pembangunan ekonomi pesantren di Jawa Timur ini bisa berjalan dengan baik.  “Sehingga pola yang sama bisa diterapkan pada pesantren di seluruh Indonesia yang berjumlah 28.000 lebih,” ujar Heppy Trenggono.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement