Sabtu 15 Aug 2020 08:07 WIB

Jayawijaya Susun Modul Pencegahan Covid-19 untuk Sekolah

Jayawijaya belum menerima laporan anak didik atau siswa yang Covid-19.

Ilustrasi virus corona. Dinas Pendidikan Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, telah menyusun modul pencegahan penularan di saat wabah Covid-19 untuk diberikan kepada pelajar di sekolah.
Foto: CDC via AP, File
Ilustrasi virus corona. Dinas Pendidikan Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, telah menyusun modul pencegahan penularan di saat wabah Covid-19 untuk diberikan kepada pelajar di sekolah.

REPUBLIKA.CO.ID, WAMENA -- Dinas Pendidikan Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, telah menyusun modul pencegahan penularan di saat wabah Covid-19 untuk diberikan kepada pelajar di sekolah. Sekretaris Dinas Pendidikan Jayawijaya Bambang Budiandoyo di Wamena Ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Sabtu (15/8), mengatakan modul untuk mendukung kegiatan belajar dari rumah sebagaimana anjuran pemerintah untuk pencegahan Covid-19.

"Sesuai instruksi pimpinan, kita melaksanakan sistem belajar dari rumah dan untuk mengatasi kesulitan orang tua, guru serta anak dalam rangka belajar dari rumah. Selama 10 hari kita menyusun modul supaya dalam situasi Covid-19 tetap belajar menggunakan modul standar," katanya.

Baca Juga

Modul standar yang disusun dengan menggunakan pemetaan kurikulum pendidikan itu, juga berisikan materi-materi terkait penanganan Covid-19. "Misalnya tentang bagaimana perilaku hidup sehat, bagamana melaksanakan kehidupan kerohanian yang baik, bagaimana rekresional yang baik, karakter yang baik, jadi itu semua dalam satu modul, sehingga nanti anak-anak belajar modul," ujarnya.

Bambang mengatakan inisiasi pembuatan modul itu dibantu oleh LPMP, WVI dan Kemendikbud.

Selama pandemi Covid-19, sekolah diinstruksikan untuk mengejar target kurikulum, sebab lebih diutamakan kesehatan dan keselamatan anak-anak dari ancaman corona. "Dalam prinsip situasi Covid-19, anak-anak diberikan materi lebih pada kehidupan bermakna dan dilarang untuk menentukan capaian target kurikulum," katanya.

Hingga kini dinas pendidikan setempat belum menerima laporan terkait adanya siswa-siswi yang terjangkit virus corona.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement