Jumat 14 Aug 2020 19:18 WIB

Kisah Abu Bakar, Senior para Sahabat

Abu Bakar menerima dakwah Islam langsung dari Nabi Muhammad.

Kisah Abu Bakar, Senior para Sahabat. Sahabat Nabi (Ilustrasi)
Foto: Dok Republika.co.id
Kisah Abu Bakar, Senior para Sahabat. Sahabat Nabi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mempercayai sesuatu hal yang baru merupakan tindakan sulit yang dilakukan oleh seseorang. Terlebih lagi dalam hal kepercayaan yang menjembatani antara dia dengan Rabb-nya. Kepercayaan ini adalah keimanan. Sulit bukan main dan perlu juga sinyal dari Rabb-nya jika memang ini benar. Terutama kepada orang-orang yang percaya dan tidak memandang kuantitas namun kualitas. Sudah pasti ia mempunyai kualitas keimanan yang tinggi.

Inilah dia Abu Bakr Asshidiq. Sahabat Rasulullah yang termasuk Awai’il (pertama) dalam mengimani Allah dan RasulNya.

Baca Juga

Abu Bakar Asshiddiq mempunya nama asli Abdullah bin Utsman bin Amir bin Amr bin Ka’ab bin Sa’ad bin Tayyim bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay Al Quraisyi At Tamim. Beliau dilahiarkan 2 tahun 6 bulan setelah tahun gajah.  Menurut buku sejarah yang ditulis Syaikh Abdurrahman bin Abdillah Assuhaim hafidzahullah, Abu Bakar memiliki ciri fisik berkulit putih, kurus badanya, memiliki rambut yang lebat, dan dahinya muncul. Beliau terkenal lemah lembut dan sangat sopan.

Dahulu ia bernama Abdul Ka’bah. Dan setelah masuk Islam Rasulullah memberikan nama Abdullah kepadanya.

Setelah Rasulullah menikah dengan Khadijah binti Khuwailid, beliau tinggal dan bertetangga dengan Abu Bakar. Dari sinilah awal mereka saling berkenalan dan mengetahui satu sama lain. 

Terlebih lagi, mereka sama-sama sebagai pedagang. Maka hubungan mereka semakin dekat. Dikalangan penduduk Makkah, Abu Bakar terkenal sebagai seorang yang bijaksana, bisa menjadi hakim, dan sangat amanah. Beliau juga merupakan pedagang yang sukses.

Abu Bakar menerima dakwah Islam langsung dari Nabi Muhammad. Seketika beliau melanjutkan dakwahnya kepada sahabat-sahabat yang lain seperti Utsman bin Affan, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Sa’ad bin Abi Waqqash, dan tokoh-tokoh penting lainya. Abu Bakar sangat setia menemani dakwah Rasulullah. Kemanapun Rasulullah berada di situ juga ada Abu Bakar.

Abu Bakar mendapatkan laqob As-shiddiq karena beliau selalu mengimani dan membenarkan apa yang ada pada diri Rasulullah. Disaat banyak orang meragukan kebenaran Rasulullah, maka Abu Bakar adalah orang pertama yang membenarkan dengan lantang.

Di masa Islam mengalami siksaan di Makkah pun Abu Bakar ikut merasakanya. Ketika Rasulullah memerintahkan umat Islam untuk hijrah ke Madinah, Rasulullah berangkat dengan terpisah dari rombongan dan Abu Bakarlah yang menemani beliau. Bahkan dikisahkan ketika berada didalam gua, Abu Bakar melindungi Rasulullah dari hewan yang berbisa. Dia tidak ingin Rasulullah terluka sedikitpun. Dia ingin mencukupi penderitaan Rasulullah.

Cintanya begitu besar karena keimanan yang juga sangat kuat kepada Allah dan rasulNya. Dia rela mengerahkan seluruh hartanya untuk berjuang di agama ini. Pernah suatu ketika umat Islam dibaikot di Makkah selama 3 tahun. Abu Bakar merupakan salah satu yang membiayai seluruh kebutuhan kaum Muslimin di Makkah.

 

 

sumber : Suara Muhammadiyah
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement