REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Hak Asasi Islam (IHRC) menuduh lembaga penyiaran Inggris BBC menargetkan Muslim selama pandemi covid-19. IHRC memandang BBC telah memanfaatkan covid-19 untuk menyebarkan citra negatif terhadap Muslim.
Ketua IHRC Massoud Shadjareh telah mengirim surat komplainnya kepada Direktur Jenderal BBC Tony Ball. Dalam surat itu, Shadjareh mengutarakan rasa kagetnya atas pemberitaan BBC yang menargetkan Muslim.
"Anda menggunakan pandemi ini untuk menyebarkan citra negatif pada Muslim. Contohnya, saya sudah tak bisa menghitung lagi berapa banyak anda menampilkan foto Muslim di samping cerita mengkhawatirkan tentang penularan Covid-19. Padahal tema itu berhubungan dengan semua agama dan etnis," tulis Shadjareh dilansir dari 5pillars pada Kamis (13/8).
Shadjareh menyayangkan usaha berkali-kali BBC mengaitkan Muslim dalam ilustrasi Covid-19. Menurut dia, hal ini menciptakan asosiasi antara Muslim dan covid-19 dalam pikiran khalayak BBC."Pemberitaan BBC justru menguatkan stereotype pada Muslim sebagai kelompok yang di luar arus utama masyarakat," keluh Shadjareh.
Shadjareh heran mengapa BBC fokus memberitakan kasus Covid-19 di tingkat lokal yang dialami komunitas Muslim. Padahal di waktu yang sama, komunitas masyarakat lain juga mengalami penularan serupa.Shadjareh mengajak Muslim agar tak segan-segan mengontak BBC jika ada pemberitaan tak berimbang.
"Kehadiran anda (BBC) sebagai lembaga penyiaran publik adalah mewakili seluruh komunitas secara adil dan seimbang. Sayangnya, perlakuan anda pada komunitas Muslim di masa pandemi justru sangat gagal," tegas Shadjareh.
5Pillars telah coba mengontak BBC untuk diminta keterangan terkait surat Shadjareh. Sayangnya, BBC belum menanggapi permintaan itu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
