Sabtu 15 Aug 2020 00:54 WIB

Mahasiswa Baru Masih Kuliah Daring

Pengenalan kampus atau orientasi mahasiswa baru juga dilakukan secara daring.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Indira Rezkisari
Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia menyebut perkuliahan di tahun ajaran 2020/2021 masih akan dilakukan secara daring.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia menyebut perkuliahan di tahun ajaran 2020/2021 masih akan dilakukan secara daring.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) Jamal Wiwoho memastikan mahasiswa baru masih akan melakukan kuliah jarak jauh alias daring. Hal tersebut dilakukan menyusul masih terjadinya pandemi SARS-CoV-2 alias Covid-19 di Indonesia.

"Mahasiswa baru memang kami sepakat untuk mengikuti arahan dari kementerian agar semester depan masih daring," kata Jamal Wiwoho dalam konferensi virtual di Jakarta, Jumat (14/8).

Baca Juga

Dia mengatakan, kebijakan itu juga akan diterapkan saat masa orientasi atau pengenalan kampus kepada mahasiswa baru. Dia melanjutkan, perkenalan tata cara kehidupan kampus juga akan dilakukan secara jarak jauh.

"Jadi di MRPTNI kami kerap melakukan rapat supaya setidak-tidaknya ada kebijakan-kebijakan di antara para rektor anggota agar mengambil langkah-langkah yang hampir sama," katanya.

Dia mengatakan, meski demikian tentu setiap perguruan tinggi memiliki kalender akademik yang berbeda-beda. Dia melanjutkan, masa orientasi tentu akan dilakukan setelah kampus mengadakan ujian seleksi masuk mandiri di fasilitasnya masing-masing.

"Artinya setelah MRPTNI ini baru ujian mandiri dan setelah itu bersama baru bisa dilakukan untuk mahasiswa baru," katanya.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjen Dikti Kemendikbud) Nizam menegaskan masa kuliah semester depan masih akan dilakukan secara daring. Dia mengatakan, hal itu dilakukan guna keselamatan dan kesehatan warga kampus.

"Tapi kalau terkait dengan kelulusan seperti skripsi, tesis atau disertasi tentu tidak bisa dihalangi agar jangan sampai kelulusan itu tertunda," katanya.

Dia mengatakan, kalaupun ada mata perkuliahan yang memang tidak bisa dilakukan secara jarak jauh semisal kegiatan praktikum, akan dilakukan dengan protokol yang ketat. Dia melanjutkan, hal itu agar perguruan tinggi tidak menjadi klaster baru Covid-19.

"Pembelajaran daring di perguruan tinggi itu lebih bisa diselenggarakan dan dari evaluasi kemarin juga bisa lebih berjalan, sementara upaya-upaya untuk membantu mahasiswa masih terus kami upayakan," katanya.

Sebelumnya, Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) rampung dilaksanakan. Panitia seleksi secara resmi juga telah merilis hasil ujian tersebut. Peserta yang dinyatakan lulus seleksi pada 85 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) se-Indonesia sebanyak 167.653 orang.

Berdasarkan data LTMPT, total jumlah peserta mencapai 702.420 orang. Dari jumlah tersebut, peserta hadir sebanyak 661.180 orang atau 94,13 persen. Sedangkan peserta tidak hadir sebanyak 41.240 orang dengan berbagai macam alasan.

Pendaftaran UTBK-SBMPTN dibuka sejak 2 hingga 20 Juni. Pelaksanaan UTBK pada 5 hingga 30 Juli secara bergelombang. Penetapan hasil seleksi dilakukan pada 10-12 Agustus. Hasil dapat mulai diunduh publik pada 15 Agustus pukul 15.00 WIB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement