Jumat 14 Aug 2020 16:15 WIB

FSGI: Guru dan Orang Tua Harus Aktif Dampingi Anak

Pembelajaran website dan konten harus bersih dari konten pornografi hingga SARA

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Agus Yulianto
Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Satriwan Salim (kiri)
Foto: Republika/Prayogi
Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Satriwan Salim (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Munculnya iklan berbau porno dalam salah satu blog yang memuat pembelajaran anak gurubp.com menimbulkan keprihatinan berbagai pihak. Meski situs sudah diblokir, berkaca pada kejadian ini orang tua dan guru diminta berperan aktif meningkatkan literasi digital dan kewaspadaan dalam mendampingi anak belajar secara daring.

Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Satriawan Salim mengatakan, kejadian ini menjadi catatan kritis bagi guru untuk meningkatkan literasi digital. Artinya, guru harus aktif memberikan panduan pada orang tua dan murid dalam memilah situs-situs media pembelajaran daring yang digunakan.

"Ketika ada kasus konten iklan berbau pornografi yang muncul sebagai situs pembelajaran gurubp.com ini saya melihat memang guru bisa memilih mana web yang bisa digunakan mana yang tidak," kata Satriawan Salim saat dihubungi Republika, Jumat (14/8).

Laman web yang dipilih, kata Satriawan harus kredibel. Ukuran kredibilitas itu dapat dilihat dari konten, popularitas, hingga kesepahaman bersama antarguru yang menilai baik tidaknya suatu konten.

"Memang butuh sekali guru ini literasi digital. Jadi jangan sembarangan menggunakan tautan, meskipun tujuannya pembelajaran website dan konten harus bersih dari konten pornografi hingga SARA," ujar Satriawan.

Komisioner Bidang Pornografi dan Cybercrime Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Margaret Aliyatul Maimunah pun mengajak kepada orangtua untuk berperan aktif dalam melakukan pendampingan. Anak jelas memerlukan pendampingan orat tua pada saat penggunaan gadget, utamanya pada saat pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan teknologi internet.

"Peran sangat penting adalah pendampingan orangtua terhadap anak dalam penggunaan gadget, termasuk dalam proses pembelajaran jarak jauh melalui daring agar anak dapat terhindar dari konten negatif/pornografi dan berbagai kejahatan siber," ujar Margaret saat dihubungi, Jumat. 

Margaret juga berharap, guru dapat memberikan informasi tentang literasi digital kepada orangtua dan murid agar terhindar dari berbagai konten negatif di internet, terutama dalam pendampingan pembelajaran jarak jauh.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement