Jumat 14 Aug 2020 15:34 WIB

24 Klaster Keluarga di Bogor Akibatkan 85 Kasus

Keluarga yang keluar rumah diminta taati protokol kesehatan sebelum berinteraksi.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Indira Rezkisari
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan terdapat 24 keluarga di Bogor yang menjadi sumber penularan Covid-19.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan terdapat 24 keluarga di Bogor yang menjadi sumber penularan Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto memaparkan jumlah kasus positif Covid-19 di Kota Bogor dari klaster keluarga. Setidaknya, terdapat 24 keluarga yang menjadi sumber penularan Covid-19.

"Keseluruhan kasus positif di keluarga ada 85 kasus," kata Bima dalam keterangannya berupa video, Jumat (14/8). Ia pun mengimbau, keluarga yang aktif beraktivitas di luar rumah untuk tak berinteraksi terlebih dahulu dengan anggota keluarganya sebelum membersihkan diri menyeluruh dengan mandi.

Baca Juga

"Karena ketika ini tidak hati-hati, bisa menulari anggota yang lain," jelasnya.

Selain itu, Bima mengatakan, terjadi lonjakan kasus yang cukup tinggi pada tanggal 1 sampai 13 Agustus 2020. Tercatat, dalam kurun waktu itu, terdapat 98 kasus.

"Ini angka yang lebih tinggi dari pada keseluruhan angka positif di bulan Juli lalu," ucapnya. Bima menjelaskan, jumlah kasus itu, sebagai besar berasal dari imported case atau luar kota.

Ia meminta masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan dan lebih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. "Dan apabila ada gejala segera dilakukan test swab dengan di fasilitasi puskesmas atau Dinas Kesehatan Kota Bogor," ungkapnya.

Jelang Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-75, Bima minta masyarakat tak menggelar kegiatan yang mengundang kerumunan. Sehingga, dapat meminimalisir risiko persebaran Covid-19. "Saya yakin, Pemkot Bogor yakin, kemerdekaan tidak kehilangan maknanya ketika dirayakan dengan protokol kesehatan," jelas Bima.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement