Jumat 14 Aug 2020 11:04 WIB

ACT Solo Bantu Renovasi Rumah Warga yang Hampir Roboh

Bantuan renovasi rumah terrealisasi atas dasar rasa keprihatinan bersama

Rep: Binti Sholikah/ Red: Gita Amanda
Aksi Cepat Tanggap (ACT) Solo membantu merenovasi rumah warga yang hampor roboh di Kampung Jimbun, Desa Pondok, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Rumah milik Maryani, janda dua anak, tersebut dinilai jauh dari kata layak huni. F
Foto: ACT Solo
Aksi Cepat Tanggap (ACT) Solo membantu merenovasi rumah warga yang hampor roboh di Kampung Jimbun, Desa Pondok, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Rumah milik Maryani, janda dua anak, tersebut dinilai jauh dari kata layak huni. F

REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO -- Aksi Cepat Tanggap (ACT) Solo membantu merenovasi rumah warga yang hampir roboh di Kampung Jimbun, Desa Pondok, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Rumah milik Maryani tersebut dinilai jauh dari kata layak huni.

Janda dua anak tersebut menjadikan rumah yang hampir roboh itu sebagai warung untuk berjualan. Sepeninggalan suaminya, Maryani harus berjuang mencari nafkah untuk bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan biaya kedua anaknya yang masih bersekolah.

Baca Juga

Kondisi itu membuat ACT Solo tergerak untuk menyalurkan bantuan renovasi rumah Maryani. Renovasi dilakukan mulai 9 Agustus 2020. Perkembangan pembangunan rumah tersebut diperkirakan sudah terlihat mencapai 30 persen pada Kamis (13/8).

photo
Aksi Cepat Tanggap (ACT) Solo membantu merenovasi rumah warga yang hampor roboh di Kampung Jimbun, Desa Pondok, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Rumah milik Maryani, janda dua anak, tersebut dinilai jauh dari kata layak huni. - (ACT Solo)

Dalam gerakan kemanusiaan program bantuan renovasi rumah Maryani, ACT Solo menggandeng tujuh kelompok elemen masyarakat untuk diajak berkolaborasi menuntaskan program tersebut. Di antaranya Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Solo, Komunitas Orang Tua Asuh, Gerakan Sedekah Insan Taqwa (GESIT), Rumah Sedekah, Forum Komunikasi Aktivis Masjid (FKAM) Nguter, Front Pembela Islam (FPI) Nguter, dan BMT Sakinah Bekonang.

Ardian Sapto selaku tim program ACT Solo menerangkan, bantuan renovasi rumah tersebut terrealisasi atas dasar rasa keprihatinan bersama terhadap kondisi yang di alami Maryani. "ACT Solo juga sangat mengapresiasi kepada komunitas atau elemen masyarakat yang ikut berkolaborasi dalam program ini," ujarnya seperti tertulis dalam siaran pers yang diterima Republika, Jumat (14/8).

Ardian menambahkan, saat ini pembangunan rumah sudah berlangsung 30 persen dan direncanakan bisa selesai akhir bulan ini. ACT Solo mengajak semua pihak untuk bisa membantu dan mendukung pembangunan rumah Maryani. "Semoga dengan rumah yang lebih layak, Bu Maryani bisa tinggal dengan tenang di rumah yang kokoh dan bisa berjualan di warung dengan lebih baik untuk menghidupi kedua anaknya yang masih di bangku sekolah dan membutuhkan banyak biaya," imbuhnya.

Sementara itu, Maryani mengucapkan syukur dan berterima kasih kepada ACT Solo serta tim yang tergabung dalam memberikan bantuan renovasi rumah kepadanya. "Alhamdulillah, terima kasih banyak semuanya yang sudah berkenan membantu membedah rumah saya agar jadi lebih baik," tutur Maryani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement