REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ekspansi era digital di Indonesia ternyata tidak memberikan pengaruh pada perilaku konsumen dalam mencari mobil. Konsumen di Indonesia ternyata masih senang diyalani secara personal dengan cara bertemu langsung ketimbang pelayanan digital.
Tony H Saputra, marketing director Astrido Group, menyatakan untuk itu pihaknya menyiasati dengan pelayanan digital yang memasukan unsur personal touch.
“Poin penting adalah bagaimana kita bisa tetap engage dengan customer. Ini yang menjadi arah kita ke depan. Sekarang sudah mulai dijalankan tapi mungkin belum begitu kuat, nantinya kita akan makin fokus menggunakan kanal digital,” jelas Tony.
Bercermin dari perilaku konsumen di masa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), Tony mengatakan, diler mobil tidak akan terlalu bergantung pada keberadaan diler fisik.
“Untuk jangka pendek tetap saja customer ingin feel and touch, tetapi untuk jangka panjang mungkin menjadi bisa dibantu dengan digital kamera 360 degree, sehingga menurut saya ke depan tidak perlu banyak showroom,” katanya.
Apakah tren belanja online juga akan terjadi di kendaraan roda empat? Menurut Ferry, hingga saat ini belum ada satu diler pun di Indonesia yang murni melayani penjualan mobil secara daring. Kalaupun ada, yang menjual marketplace, bukan online store khusus mobil.
President Director Astrido Group, Fernando Gunawan, melihat persaingan di antara merek otomotif dan diler cukup ketat, terutama setelah masuknya pemain baru dari Cina dan Korea.
“Tapi kami cukup optimistis Toyota sebagai salah satu merek mobil yang dijual Astrido akan tetap nomor satu di Indonesia,” ujar pria yang akrab disapa Ferry ini usai pihaknya menerima penghargaan Top Brand Award 2020 di kategori Dealer (Diler) mobil ini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
