Kamis 13 Aug 2020 18:08 WIB

Menlu Jerman: Lebanon Perlu Reformasi dan Perangi Korupsi

Lebanon membutuhkan pemerintahan yang mampu memerangi korupsi.

Rep: deutsche welle/ Red: deutsche welle
picture-alliance/dpa/M. Naamani
picture-alliance/dpa/M. Naamani

"Tidak mungkin semuanya berjalan seperti sebelumnya," kata Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas saat mengunjungi pelabuhan Beirut hari Rabu (12/8). "Banyak orang di Eropa yang berminat membantu negara ini. Mereka ingin tahu bahwa ada reformasi ekonomi dan pemerintahan yang baik," tambah Maas.

Ledakan 4 Agustus di sebuah gudang yang menyimpan bahan yang sangat eksplosif menewaskan sedikitnya 172 orang, melukai sekitar 6.000 orang lain dan menyebabkan sekitar 300.000 orang kehilangan tempat tinggal. Bencana itu menambah krisis ekonomi dan keuangan yang sudah terjadi di Lebanon sebelumnya.

Pengunduran diri pemerintahan Perdana Menteri Hassan Diab telah memperdalam ketidakpastian dan kondisi krisis. Pembicaraan kabinetnya dengan Dana Moneter Internasional IMF untuk bantuan dana terhenti karena perbedaan internal tentang skala kerugian finansial.

Lebanon perlu pemerintahan reformasi

Membentuk pemerintahan yang baru bukan hal mudah di tengah perpecahan faksi dan meningkatnya ketidakpuasan publik terhadap kelas penguasa, yang oleh banyak warga Lebanon dianggap bertanggung jawab atas kesengsaraan mereka dan kondisi negara yang parah.

Para menteri luar negeri Rusia dan Arab Saudi hari Rabu sepakat tentang pentingnya menciptakan "kondisi eksternal yang menguntungkan" untuk pembentukan pemerintahan baru Lebanon, kata Kementerian Luar Negeri Rusia.

Bantuan kemanusiaan telah mengalir masuk. Tetapi negara-negara asing telah menjelaskan bahwa mereka tidak akan memberikan dana untuk membantu Lebanon dari keruntuhan ekonomi tanpa tindakan reformasi yang telah lama dituntut. Terutama untuk menangani korupsi sistemik, pemborosan, salah urus dan kelalaian.

Di mana pemerintah?

Konferensi donor yang diprakarsai Presiden Prancis Emmanuel Macron telah menjanjikan bantuan hampir 253 juta euro. Menlu Jerman Heiko Maas secara simbolis menyerahkan cek senilai 1 juta euro kepada Palang Merah Lebanon, sebagai bagian dari bantuan kemanusiaan Jerman yang seluruhnya 20 juta euro.

Bank Sentral Lebanon telah menginstruksikan bank-bank lokal untuk memberikan pinjaman dolar tanpa bunga kepada individu dan bisnis untuk pekerjaan reparasi penting. Relawan dan pekerja konstruksi masih membersihkan puing-puing dengan buldoser dari kawasan bencana.

Nagy Massoud, 70 tahun, sedang duduk di balkon ketika ledakan menghancurkan apartemennya. Sekarang uang pensiunnya tidak bisa dicairkan di bank karena krisis ekonomi.

"Di mana pemerintah?" katanya sambil memandangi sekeliling apartemennya yang hancur.

hp/yf (dpa, rtr, afp)

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan deutsche welle. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab deutsche welle.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement