Kamis 13 Aug 2020 14:19 WIB

ITDC Komitmen Wujudkan Pariwisata Sebagai Leading Sector

BUMN ini membantu pemerintah dalam mengembangkan destinasi wisata baru di Indonesia

Ruas jalan gerbang barat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Minggu (24/2/2019). Di kawasan pariwisata yang dikelola Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) itu akan dibangun sirkuit berkelas MotoGP dengan konsep “Street Circuit”
Foto: AHMAD_SUBAIDI
Ruas jalan gerbang barat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Minggu (24/2/2019). Di kawasan pariwisata yang dikelola Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) itu akan dibangun sirkuit berkelas MotoGP dengan konsep “Street Circuit”

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pengelolaan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) berkomitmen mendukung penuh upaya pemerintah mewujudkan sektor pariwisata menjadi leading sector perekonomian Indonesia. Direktur Utama ITDC Abdulbar M Mansoer optimistis sektor pariwisata akan mampu menopang perekonomian Indonesia pada masa mendatang.

"ITDC berkomitmen untuk membantu pemerintah dalam mengembangkan destinasi wisata baru di Indonesia sehingga nantinya dapat meningkatkan kontribusi sektor pariwisata kepada negara. Salah satu amanah dari pemerintah yang kami kerjakan adalah mengembangkan destinasi super prioritas The Mandalika”, ujar dia, Kamis (13/8).

ITDC merupakan pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua Bali dan KEK Pariwisata Mandalika/The Mandalika, Lombok, NTB. Dukungan dilakukan baik melalui pengembangan destinasi pariwisata yang telah dikelola yaitu The Nusa Dua dan The Mandalika, maupun melalui lini bisnis Destination Management Organization (DMO).

Saat ini, ITDC melalui bisnis DMO tengah membantu mengembangkan KEK Singhasari, Jawa Timur, destinasi wisata Pulau Menjangan, Bali Utara, dan destinasi wisata The Bakauheni, Lampung. Untuk mempercepat pengembangan The Mandalika, ITDC telah membangun infrastruktur dasar kawasan serta membangun fasilitas umum guna menarik minat wisatawan dan investor.

Dari sisi investasi, ujar Abdulbar M Mansoer, The Mandalika telah berhasil menarik komitmen investasi sebesar Rp 23 triliun dari investor. Investasi terbesar berasal dari Vinci Constructions Grand Project yang berinvestasi senilai 1 miliar dolar AS atau setara Rp 15 triliun (kurs Rp 15 ribu per dolar AS) secara bertahap selama 15 tahun guna mengembangkan distrik sport and entertainment.

photo
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar M. Mansoer (kedua kiri) beserta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (kanan) dan Gubernur NTB Zulkieflimansyah (kedua kanan) meninjau persiapan lokasi MotoGP Mandalika 2021 di the Mandalika, Praya, Lombok Tengah, NTB, Jumat (17/5/2019). - (Antara/Ahmad Subaidi)

Guna meningkatkan daya tarik kawasan yang dikembangkan dengan konsep sportainment ini, ITDC akan menggelar event balap motor MotoGP mulai tahun 2021 di Mandalika International Street Circuit (Sirkuit Mandalika). Sirkuit Mandalika yang dibangun oleh ITDC ini ditargetkan akan rampung secara keseluruhan pada Juni 2021.

Menurut Abdulbar M Mansoer event MotoGP diyakini akan membawa manfaat ekonomi yang besar bagi The Mandalika dan Indonesia. Antara lain penciptaan lapangan kerja langsung bagi sekitar 7.500 orang, memberikan tambahan investasi lokal sebesar 150 juta dolar AS, dan menambah jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia hingga mencapai 300 ribu orang per tahun, diperkirakan meningkatkan belanja wisatawan hingga mencapai 40 juta dolar AS per tahun.

Setiap minggunya ajang MotoGP juga ditonton hampir 430 juta pemirsa televisi di seluruh dunia sehingga akan memperkuat country branding Indonesia sebagai sport tourism destination.

Pengembangan The Mandalika juga diperkirakan akan makin pesat seiring kuatnya dukungan pendanaan yang didapat ITDC yaitu dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). Pendanaan berupa fasilitas pembiayaan senilai 248,4 juta dolar AS atau setara Rp 3,6 triliun dalam payung program Mandalika Urban & Tourism Infrastructure Project (MUTIP). "Lalu pembiayaan ekspor dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) melalui skema National Interest Account (NIA) dengan besaran mencapai Rp 1,18 triliun," kata dia.

Abdulbar M Mansoer mengatakan pengembangan kawasan The Mandalika yang termasuk Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritasini, juga mendapat dukungan yang kuat dari pemerintah. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) telah berkomitmen untuk terus melakukan pembangunan infrastruktur pendukung The Mandalika.

Beberapa proyek Kemen PUPR tersebut antara lain, pembangunan jalan bypass Bandara Internasional Lombok-The Mandalika sepanjang 17,4 km dengan lebar 50 meter, memiliki 4 lajur yang dilengkapi trotoar dan median jalan dengan senilai Rp 814 miliar. Pembangunan pengendali banjir KEK Mandalika sepanjang 5 km dengan anggaran Rp 75 miliar. Lalu proyek pembangunan 750 home stay yang berada di Kabupaten Lombok Tengah, dan program rumah swadaya untuk 2.300 unit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement