Kamis 13 Aug 2020 09:16 WIB

AP II Investigasi Prosedur Keamanan Bandara Radin Inten II

Orang tak dikenal memasuki pesawat Citilink di Bandara Radin Inten II, Rabu.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Seorang tak dikenal memasuki pesawat Citilink yang tengah terparkir di Bandara Radin Inten II.
Foto: Antara
Seorang tak dikenal memasuki pesawat Citilink yang tengah terparkir di Bandara Radin Inten II.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang tak dikenal ditemukan masuk ke dalam pesawat Citilink Indonesia saat terparkir bermalam di Bandara Radin Inten II Lampung. Terkait kejadian tersebut, Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) saat ini tengah melakukan investigasi.

“Kami sedang investigasi prosedur keamanan di wilayah Bandara Radin Inten II,” kata Awaluddin dalam diskusi virtual, Rabu (12/8) malam.

Dia memastikan AP II juga melakukan evaluasi terhadap prosedur keseluruhan di bandara tersebut. Termasuk juga dengan peningkatan pengawasan untuk keamanan penerbangan di Bandara Radin Inten II.

Sementara itu, Direktur Operasi Citilink Indonesia Erlangga Sakti memastikan sudah menindaklanjuti proses setelah kejadian tersebut. “Kami sedang melakukan evaluasi kejadian ini untuk mengetahui real-nya seperti apa,” ujar Erlangga.

Sebelumnya, VP Corporate Secretary and CSR Citilink Indonesia Resty Kusandarina mengatakan orang yang masuk ke dalam pesawat Citilink bukan merupakan penumpang. “Ini melainkan orang yang tidak dikenal dan tanpa sepengetahuan dan seizin pihak keamanan Bandara Radin Inten II,” ujar Resty dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (12/8).

Resty menjelaskan, saat itu pesawat dalam keadaan terparkir dan bermalam di Bandara Radin Inten II sehingga tidak ada penumpang di dalam pesawat tersebut. Resty memastikan oknum tersebut ditemukan dan ditangani langsung oleh pihak keamanan Bandara Radin Inten II Lampung.

Executive General Manager Bandara Radin Inten II Lampung M Hendra Iriawan memastikan sudah melakukan peningkatan pengawasan terhadap prosedur keamanan. “Ini untuk memperketat aspek keamanan di bandara agar kejadian serupa tidak kembali berulang,” tutur Hendra.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement