Kamis 13 Aug 2020 06:24 WIB
Edisi Muharram 1442 Hijriyah

Hijrah Nabi Muhammad SAW dan Penanggalan Kalender Islam

Ali bin Abi Thalib menjadikan hijrah sebagai awal kalender Tahun Baru Islam.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Ani Nursalikah
Hijrah Nabi Muhammad SAW dan Penanggalan Kalender Islam
Foto: Pixabay
Hijrah Nabi Muhammad SAW dan Penanggalan Kalender Islam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai bulan pembuka dalam kalender Hijriyah, Muharram memiliki keistimewaan bagi umat Islam. Di bulan tersebut terdapat banyak kisah penting bagi umat Islam, salah satunya adalah hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah pada 622 Masehi lalu.

Dalam buku Hijrah dalam Pandangan Al-Quran oleh Ahzami Samiun, disebutkan dampak dari perjalanan Hijrah Nabi Muhammad nyatanya membawa kebaikan dan berkah yang sangat luas terhadap kemanusiaan hingga masa kini. Dalam hijrah itu juga disebut beberapa manfaat seperti, mampu menyelamatkan manusia dari perpecahan dan kebingungan akan intimidasi.

Baca Juga

Bahkan, hijrah yang dilakukan sekitar 14 abad silam itu, digadang-gadang mampu mendorong Muslimin menempuh jalan selamat yang dibangun di atas kepemimpinan pertama umat Islam. Selain, dari adanya penanggalan Islam yang mulai digunakan.

Keputusan menjadikan hijrah sebagai awal kalender Tahun Baru Islam, merupakan usulan dari ‘Ali bin Abi Thalib ra. Usulan itu, diambil dengan pertimbangan bulan Muharram sebagai waktu kemenangan Muslim pada Bai’at Aqabah II. Bai’at itu menandai penyerahan kekuasaan (istilam al-hukm) dari kaum Anshar kepada Nabi SAW. 

Namun demikian, mengutip buku Di Balik 7 Hari Besar Islam oleh Muhammad Solikhin, penanggalan versi ini diresmikan penggunaanya oleh Khalifah Umar bin Khathab pada 637 atau sekitar tahun ke-16 Hijriyah, walaupun ada pendapat lain yang mengatakan pada tahun ke-17 H.

Kalender ini memakai sistem lunar (peredaran bulan mengelilingi matahari) selama 29,5 hari per bulan. Setiap satu bulan dalam penanggalan Hijriyah hanya berselang 29 atau 30 hari.

Terlepas dari itu semua, masih dari buku yang sama, permulaan hijrah Nabi sendiri sebenarnya dimulai pada 2 [4] Rabi’al awwal 13 [14] kenabiaan, September 622 Masehi. Bukan pada 15 Juli 622 Masehi. Dalam pemaparan itu dijelaskan, antara permulaan hijriah Nabi SAW dan permulaan kalender Islam sesungguhnya terdapat jarak sekitar 62 atau 64 hari. Dan antara keduanya ada bulan Shafar.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement