Kamis 13 Aug 2020 04:57 WIB

Sifat-Sifat Buruk Bani Israel-Yahudi yang Diabadikan Alquran

Alquran mengabadikan sifat-sifat buruk yang dimiliki Bani Israel dan Yahudi.

Alquran mengabadikan sifat-sifat buruk yang dimiliki Bani Israel dan Yahudi. Para penganut Yahudi di Tembok Ratapan (ilustrasi)
Foto: abc.net.au
Alquran mengabadikan sifat-sifat buruk yang dimiliki Bani Israel dan Yahudi. Para penganut Yahudi di Tembok Ratapan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  Hampir tak ada orang yang meragukan betapa keras kepalanya Yahudi dan Israel. Mereka tak henti-hentinya melakukan perusakan, pembantaian, dan pembunuhan terhadap orang-orang yang tak berdosa. Bahkan, terhadap nabinya sendiri, juga mereka bunuh. Itulah di antara dari sekian banyak sifat buruk Bani Israel dan Yahudi.

Dalam Alquran, Allah SWT menegaskan sikap buruk dan kekejaman Israel. Memiliki sifat yang kejam dan kasar, sebenarnya bukan watak sesungguhnya dari Bani Israel atau Yahudi. Sifat asli mereka, diterangkan dalam Alquran surah Al-Baqarah [2] ayat 76.

وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَا بَعْضُهُمْ إِلَىٰ بَعْضٍ قَالُوا أَتُحَدِّثُونَهُمْ بِمَا فَتَحَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ لِيُحَاجُّوكُمْ بِهِ عِنْدَ رَبِّكُمْ ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

“Dan apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata, ‘Kami telah beriman’. Tetapi, apabila kembali kepada sesamanya, mereka berkata, ‘Apakah akan kamu ceritakan kepada mereka apa yang telah diterangkan Allah kepadamu, sehingga mereka dapat menyanggah kamu di hadapan Tuhanmu? Tidakkah kamu mengerti?’”

Jalaluddin As-Suyuthi dalam kitabnya, Asbabun Nuzul, menyebutkan bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan segolongan Yahudi yang beriman, kemudian mereka mengingkarinya (munafik). Ketika masih beriman, mereka sering mendatangi orang-orang mukmin Arab dan menceritakan kebenaran Nabi Muhammad SAW dalam Taurat, kemudian mereka saling menyalahkan. 

Dalam Syaamil Qur’an diterangkan beberapa sifat asli dari Bani Israel atau Yahudi, yakni suka mengingkari, banyak bertanya, membunuh, dan lain sebagainya. Padahal, Allah telah memberikan banyak nikmat kepada mereka. Di antaranya, dibebaskan dari kezaliman Firaun, menjalani kehidupan subur, mempunyai Taurat dan rasul dari kalangan mereka, tetapi mereka tidak bersyukur.

Selain itu, mereka juga suka membelakangi wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Musa AS supaya berpindah ke Palestina. Alasannya, mereka takut menghadapi Suku Kanaan. Ucapan Bani Israil yang pengecut itu sangat menyedihkan hati Nabi Musa. Lalu, Musa berdoa kepada Allah. Ya Allah, aku tidak menguasai selain diriku dan diri saudaraku, Harun, maka pisahkanlah kami dari orang fasik yang mengingkari nikmat dan karunia-Mu.”

Atas perbuatan mereka itu, Allah menghukum mereka dengan diharamkannya memasuki wilayah Palestina selama 40 tahun. Dan selama itu, mereka berkeliaran tanpa tempat yang tetap. Mereka hidup dalam kebingungan sehingga semuanya musnah. Palestina kemudian dihuni oleh generasi yang baru.

Selain sifat yang disebutkan tadi, bani Israel juga menghina rasul mereka.

وَإِذْ قَالَ مُوسَىٰ لِقَوْمِهِ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تَذْبَحُوا بَقَرَةً ۖ قَالُوا أَتَتَّخِذُنَا هُزُوًا“

Dan ingatlah ketika Musa berkata kepada kaumnya, sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih sapi betina. Mereka berkata, apakah kamu hendak menjadikan kami bahan ejekan?” Lihat kisah lengkapnya dalam surat Al-Baqarah [2]: 67-71.

 

 

 

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement