Rabu 12 Aug 2020 17:39 WIB

Cara Satgas Covid-19 Antisipasi Klaster Baru Jelang Pembukaa

Berbagai pihak harus melakukan sejumlah tahapan sebelum membuka kembali sekolah.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyusul mulai dibukanya kembali sekolah-sekolah di wilayah zona kuning dan hijau, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengingatkan berbagai pihak, khususnya orang tua hingga pemerintah daerah (pemda) agar berhati-hati agar tidak muncul klaster baru.

Hal ini disampaikan Juru Bicara dan Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito melalui siaran virtual bertajuk "Budaya Baru, Agar Pandemi Berlalu", Rabu (12/8).

Baca Juga

"Pembukaan sekolah ini sudah mulai ada klaster. Yang perlu diperhatikan, sekolah ini dampak sosialnya rendah, tapi potensi peningkatan kasusnya tinggi," kata Wiku.

Lebih lanjut, ia menyebut, berbagai pihak harus melakukan sejumlah tahapan sebelum memutuskan untuk membuka kembali sekolah, terlepas sekolah itu berada di zona wilayah kuning maupun hijau. "Seharusnya ada tahapan prakondisi, timing tepat, prioritas, menghubungi koordinator pusat dan daerah satgas, lalu melakukan evaluasi," ujar dia.

Kesiapan yang harus dilakukan, lanjut Wiku, harus terkoordinasi antarpihak di wilayah dimana sekolah mulai dibuka kembali. "Pastikan sekolah siap dari pengelolaannya. Orang tua murid setuju (untuk membawa anak bersekolah tatap muka). Lalu dari sisi transportasi menuju sekolah juga jangan ada kerumunan," papar dia.

"Lalu persiapan siswa. Pembukaan sekolah pun harus disiapkan dan dilakukan simulasi secara bertahap. Misalnya dengan (maksimal orang di sekolah) cuma 30 persen, adanya pembagian kelas, dan lainnya," kata Wiku melanjutkan.

Wiku kemudian kembali mengingatkan pemerintah daerah, bahwa harus ambil keputusan dari simulasi tadi. Anak-anak kita adalah aset bangsa. Kita harus lakukan adjustment tanpa membahayakan mereka," ujarnya. 

Sementara itu, akun Twitter @laporcovid menyebutkan ketika proses belajar mengajar (PBM) tatap muka dimulai, klaster-klaster barupenularan COVID-19 dari sekolah mulai bermunculan. Berdasarkan Tweet @laporcovid, ada beberapa klaster sekolah pascadibukanya belajar mengajar tatap muka, yaitu klaster sekolah di Tulungagung, Lumajang, Kalimantan Barat, Tegal, Cilegon, Sumedang, dan Pati.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement