Rabu 12 Aug 2020 12:16 WIB

Sulit Memprediksi Berapa Lama Resesi Terjadi

Resesi berdampak besar karena butuh bertahun-tahun untuk pemulihan.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Suasana gedung-gedung perkantoran tampak dari ketinggian Gedung Perpusnas di Jakarta, Rabu (5/8). Hingga saat ini, masih sulit untuk memprediksi berapa lama resesi berlangsung. Dosen Senior Ekonomi Universitas Fordham Giacomo Santalego mengatakan resesi memiliki sifat yang tidak dapat diprediksi.
Foto: ANTARA /Aditya Pradana Putra
Suasana gedung-gedung perkantoran tampak dari ketinggian Gedung Perpusnas di Jakarta, Rabu (5/8). Hingga saat ini, masih sulit untuk memprediksi berapa lama resesi berlangsung. Dosen Senior Ekonomi Universitas Fordham Giacomo Santalego mengatakan resesi memiliki sifat yang tidak dapat diprediksi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hingga saat ini, masih sulit untuk memprediksi berapa lama resesi berlangsung. Dosen Senior Ekonomi Universitas Fordham Giacomo Santalego mengatakan resesi memiliki sifat yang tidak dapat diprediksi.

“Pada titik tertentu, pasar berbalik. Apa yang menyebabkan perputaran ekonomi itu? Hal-hal yang tidak dapat diprediksi,” kata Santalego dikutip dari Business Insider.

Baca Juga

Sementara itu, National Bureau of Economic Research (NBER) juga mengikuti prosedur penanggalan siklus bisnis yang bersifat retrospektif. Artinya, perlu menunggu data yang cukup terlebih dahulu untuk menentukan.

Selanjutnya, yang perlu dilakukan, yakni mempelajari resesi yang terjadi di masa lalu. Salah satunya resesi hebat yang terjadi pada Desember 2007 hingga Juni 2009 yang menunjukkan kemerosotan ekonomi terburuk dan terdalam disebabkan gelembung di real estate dan investasi kompleks yang derivatif.

Meskipun hanya berlangsung selama 18 bulan, resesi tersebut memiliki dampak besar pada dekade berikutnya karena pemulihan membutuhkan waktu bertahun-tahun. Setelah pasar perumahan pulih, saat ini ada jutaan orang Amerika Serikat masih banyak yang belum mendapatkan kembali apa yang telah hilang sebelumnya.

Meskipun begitu, pada dasarnya ada banyak yang faktor yang menentukan resesi. Selain itu, resesi juga perlu dipahami merupakan bagian dari pasang surut normalnya ekonomi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement