Rabu 12 Aug 2020 10:08 WIB

Brasil Siap Produksi Vaksin Covid-19 dari Rusia

Vaksin tersebut belum menyelesaikan uji klinis massal yang menjadi tahapan akhir

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Vaksin (ilustrasi). Negara bagian Parana di Brasil sedang dalam pembicaraan untuk memproduksi vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Rusia.
Foto: AP Photo/LM Otero
Vaksin (ilustrasi). Negara bagian Parana di Brasil sedang dalam pembicaraan untuk memproduksi vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, SAO PAULO -- Negara bagian Parana di Brasil sedang dalam pembicaraan untuk memproduksi vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Rusia. Padahal vaksin tersebut belum menyelesaikan uji klinis massal yang menjadi tahapan akhir dan sangat penting.

Parana Technology Institute (Tecpar) mengejutkan para regulator dan pakar kesehatan Brasil pada Selasa (11/8). Langkah menerima produksi ini memunculkan keraguan tentang kapasitas lembaga untuk memproduksi volume besar vaksin baru ini.

Baca Juga

Dua mantan pejabat senior Anvisa lainnya mengatakan kepada Reuters bahwa mereka tidak yakin Tecpar memiliki kemampuan untuk memproduksi vaksin secara massal. Salah satunya, mantan kepala badan tersebut mengatakan,  Tecpar sekarang hanya memproduksi satu vaksin yang berguna melindungi hewan dari rabies. Namun, pemerintah Parana menepis kekhawatiran tersebut dengan menekankan bahwa Tecpar memiliki kapasitas teknis untuk berpartisipasi dalam proses tersebut.

Pemerintah Parana juga menyatakan Gubernur Ratinho Junior akan bertemu dengan Duta Besar Rusia untuk Brasil pada Rabu. Mereka akan membahas persyaratan kesepakatan untuk produksi tersebut.

Dengan wabah virus corona terbesar di dunia di luar Amerika Serikat, Brasil telah menjadi pusat uji klinis massal untuk vaksin potensial. Pejabat Brasil telah berjanji untuk mulai memproduksi vaksin dari Inggris dan China dalam satu tahun. Tetapi para ahli memperingatkan itu mungkin memakan waktu setidaknya dua kali lebih lama.

Keputusan Moskow untuk memberikan persetujuan untuk vaksinnya sebelum menyelesaikan uji klinis telah menimbulkan kekhawatiran di antara beberapa ahli. Rusia mengumumkan Sputnik V sebagai vaksin corona setelah kurang dari dua bulan pengujian manusia. Konglomerat bisnis Rusia, Sistema, mengatakan pihaknya mengharapkan produksi massal pada akhir tahun.

Setiap pengaturan produksi di Brasil akan membutuhkan persetujuan dari regulator kesehatan, Anvisa. Badan tersebut mengatakan belum menerima permintaan untuk mengotorisasi vaksin Rusia dan tidak dapat mengomentari keamanan atau keefektifannya sebelum menerima data dari laboratorium yang bertanggung jawab untuk pengembangan.

Mantan direktur Anvisa, Ivo Bucaresky, memperingatkan agar berhati-hati, mengingat kecepatan pengembangan vaksin Rusia dan pengujian yang tidak lengkap. "Saya takut dengan vaksin Rusia," kata Bucaresky.

Bucaresky menyatakan Pemerintah Rusia sangat berani, jika tidak bisa dikatakan tidak bertanggung jawab tentang vaksin tersebut. Dia menilai Moskow mengeluarkan vaksin yang hampir tidak pernah diuji untuk memvaksinasi penduduknya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement