Selasa 11 Aug 2020 20:35 WIB

Pernahkan Pasukan Ottoman Bangun Masjid di Nusantara?

Ekspedisi Ottoman ke Aceh dimulai sekitar tahun 1565

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Muhammad Fakhruddin
Pernahkan Pasukan Ottoman Bangun Masjid di Nusantara? Ilustrasi arsitektur peninggalan Ottoman
Foto: republika
Pernahkan Pasukan Ottoman Bangun Masjid di Nusantara? Ilustrasi arsitektur peninggalan Ottoman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Hubungan antara Kerajaan Ottoman dengan Nusantara tak perlu diragukan lagi karena adanya riwayat sejarah yang terpercaya. Selama hubungan itu terjalin, muncul pertanyaan apakah ada Masjid Nusantara yang dibangun dengan bantuan Ottoman.

Sejarawan Islam Tiar Anwar Bachtiar mengonfirmasi hubungan Ottoman dengan Aceh dan kerajaan di Jawa memang sempat terjalin. Kerajaan di Nusantara menggunakan nama besar Ottoman yang membanggakan dunia Islam kala itu.

Namun berdasarkan penelusuran Tiar, belum didapati catatan sejarah soal pembangunan Masjid oleh Ottoman di Nusantara. "Kalau di Jawa dan Aceh, saya belum menemukan beritanya. Mungkin ada, tapi sampai sekarang belum ada berita yang ditemukan," kata Tiar pada Republika.co.id, Selasa (11/8).

Atas dasar itu, Tiar mengajak para pratisi sejarah di Indonesia untuk menggali lebih jauh lagi soal tema ini. Sehingga jejak sejarah Ottoman di Tanah Air akan terekam lebih baik. "Memang penting untuk ditelusuri hal ini oleh mereka yang punya kompetensi di bidang sejarah agar menjadi jelas," ujar Tiar.

Diketahui, ekspedisi Ottoman ke Aceh dimulai sekitar tahun 1565 saat berusaha mendukung Kesultanan Aceh dalam perang menghadapi Portugis di Malaka. Ekspedisi dilakukan usai dikirimnya duta oleh Sultan Alauddin Al-qahhar (1539–1571) kepada Suleiman Agung pada tahun 1564, dan kemungkinan seawal tahun 1562,meminta dukungan Turki terhadap Portugis.

Persekutuan Aceh-Turki sebenarnya secara tak resmi disebut ada sejak tahun 1530-an. Kala itu,Sultan Alauddin Al-Qahhar berkeinginan mengembangkan hubungan tersebut, untuk mencoba mengusir Portugis dari Malaka sekaligus mengukuhkan kekuasaan di Sumatra.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement