Selasa 11 Aug 2020 15:27 WIB

Pemasok Unggas Halal Jalin Mitra dengan McDonald's Indonesia

Kolaborasi diharapkan dapat memicu lebih banyak pelaku industri halal.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Pemasok Unggas Halal Jalin Mitra dengan McDonald's Indonesia (ilustrasi).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pemasok Unggas Halal Jalin Mitra dengan McDonald's Indonesia (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Perusahaan unggas Indonesia, PT Belfoods, menjalin kerja sama dengan restoran cepat saji, McDonald's. Kerja sama dilakukan untuk memajukan sarana penelusuran bahan makanan di restoran raksasa makanan cepat saji ini.

Belfoods merupakan anak perusahaan PT Sierad Produce Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta, yang saat ini berganti nama menjadi Sreeya. Perusahaan menggunakan teknologi blockchain yang dikembangkan dalam kemitraan bersama perusahaan perintis teknologi agraria, HARA Token.

Managing Director Belfoods, Dicky Saelan, mengatakan proyek tersebut akan dimulai dengan 47 gerai McDonald's di sekitar Jabodetabek yang membeli ayam broiler milik Sreeya. Kerja sama akan diperluas seiring dengan meningkatnya permintaan.

"Kami telah melakukan diskusi intensif dengan McDonald's, mulai dari kebutuhan penelusuran internal mereka hingga diperluas ke pelanggan akhir,” kata Dicky dilansir di Salaam Gateway, Selasa (11/8).

 

Dicky meneruskan, tanggal peluncuran masih dalam pembahasan. Tetapi rencananya akan dilakukan dalam dua bulan ke depan.

“Kami akan menempelkan logo blockchain halal dan kode QR kami di gerai mereka. Tak lupa di piring kertas yang mereka gunakan untuk menyajikan ayam goreng ke pelanggan,” lanjutnya.

Stiker logo blockchain berfungsi mempublikasikan sifat proyek. Pelanggan yang memindai kode QR selanjutnya dapat memeriksa kepatuhan dan sertifikasi yang memverifikasi kehalalan produk selama proses produksi.

Sreeya saat ini fokus pada kolaborasi eksklusif dengan McDonald's untuk kampanye edukasi blockchain halal.  Setelah kolaborasi berakhir sekitar satu tahun, Sreeya akan menawarkan kemitraan serupa dengan restoran lain serta gerai ritel seperti supermarket, hipermarket, pusat perbelanjaan dan mal.

Sreeya merupakan perusahaan unggas terintegrasi yang mengoperasikan seluruh rantai nilai mulai dari pabrik pakan hingga pembibitan, pembenihan, peternakan komersial, rumah potong hewan, dan pemrosesan.

Perusahaan memperoleh pendapatan Rp 472 miliar rupiah setara 33 ​​juta dolar AS pada 2019. Angka ini mengalami pertumbuhan 17,7persen dari Rp 401 miliar pada 2018.

Belfoods adalah merek makanan olahannya yang menjalankan empat lini bisnis. Di antaranya produk nugget, bakso, sosis dan bakpao.

Direktur Industri Produk Halal Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNKS), Afdhal Aliasar mengatakan kolaborasi antara Sreeya dan McDonald's diharapkan dapat memicu lebih banyak pelaku industri halal memulai kampanye serupa. Salah satunya guna meningkatkan transparansi proses halal mereka.

“Kami berharap lebih banyak lagi perusahaan halal yang berinisiatif melakukan kolaborasi seperti itu,” kata Afdhal.

Sebagai calon pelaku industri halal terbesar berikutnya di dunia, Indonesia membutuhkan teknologi seperti ini untuk diadopsi secara masif. Blockchain disebut menawarkan ketertelusuran yang dapat mempercepat seluruh proses sertifikasi halal, yang biasanya memakan waktu hitungan bulan maupun tahun.

Ketertelusuran bahan dan verifikasi halal telah menjadi titik permasalahan bagi industri untuk waktu yang lama. Namun kini, permasalahan tersebut dapat diatasi dengan blockchain.

"Untuk mewujudkan visi kami menjadi hub halal global pada 2024, Indonesia perlu melakukan lompatan dan tidak bisa hanya menjalankan bisnis seperti biasa.  Teknologi blockchain adalah salah satu elemen kunci untuk mewujudkan visi kami," kata Afdhal. 

 

Sumber: https://www.salaamgateway.com/story/halal-poultry-supplier-partnering-with-mcdonalds-indonesia-on-blockchain-food-traceability

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement