Selasa 11 Aug 2020 04:05 WIB

Pemkot Kediri Lakukan Survei Kota Layak Huni

Instrument pertanyaan dan pernyataan dibuat sesederhana mungkin.

Pemkot Kediri Lakukan Survei Kota Layak Huni. Foto: Suasana Jembatan Lama Kediri (Brug Over Den Brantas de Kediri) peninggalan kolonial Belanda di Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu (25/7/2020). Jembatan cagar budaya berkonstruksi besi pertama di Jawa tersebut ditutup hingga batas waktu yang belum ditentukan untuk mengurangi penyebaran COVID-19.
Foto: ANTARA /Prasetia Fauzani
Pemkot Kediri Lakukan Survei Kota Layak Huni. Foto: Suasana Jembatan Lama Kediri (Brug Over Den Brantas de Kediri) peninggalan kolonial Belanda di Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu (25/7/2020). Jembatan cagar budaya berkonstruksi besi pertama di Jawa tersebut ditutup hingga batas waktu yang belum ditentukan untuk mengurangi penyebaran COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID,KEDIRI -- Badan Perencanaan Penelitian dan Pembangunan (Barenlitbang) Kota Kediri, Jawa Timur, melakukan survei kepada masyarakat tentang kota layak huni demi mewujudkan kondisi kota yang layak huni dan berwawasan lingkungan secara daring saat masa pandemi Covid-19.

Kepala Barenlitbang Kota Kediri Edi Darmasto mengemukakan pelaksanaan survei ini adalah evaluasi masalah yang mungkin terjadi di perkotaan. Nantinya berbagai masalah akan dipetakan, sehingga bisa dicari solusinya.

"Permasalahan-permasalahan perkotaan akan mempengaruhi tingkat kelayakan huni di sebuah kota, begitu juga dengan Kota Kediri," kata Edi di Kediri, Senin (10/8).

Ia menambahkan dengan menimbang hal tersebut, membuat Pemkot Kediri melakukan survei dalam bentuk formulir elektronik. Survei tersebut berlangsung hingga 15 September 2020 dan bisa diikuti oleh semua warga setempat.

Kendati survei dilakukan saat pandemi Covid-19, hal tersebut diyakinkan tidak memengaruhi partisipasi masyarakat, sebab survei dilakukan dengan mengisi formulir lewat daring. "Untuk itulah hal ini perlu dilakukan kajian kondisi kota yang bertujuan untuk mengetahui indikator yang paling menentukan kelayakan huni Kota Kediri berdasarkan pada persepsi masyarakat kota Kediri," ujar dia.

Survei tersebut menanyakan pendapat masyarakat mengenai kelengkapan fasilitas dan sarana yang ada di Kota Kediri. Pendapat masyarakat mengenai pengalaman dalam memperoleh pelayanan oleh penyelenggara layanan.

Edi menambahkan masyarakat dapat mengisi survei ini melalui tautan yang tersedia. Ia juga menambahkan bahwa instrument pertanyaan dan pernyataan dibuat sesederhana mungkin, sehingga masyarakat memahami isi survei.

"Untuk memudahkan masyarakat dalam memahami isi survei dan guna efisiensi waktu pertanyaan dan pernyataan senagaja dibuat sesederhana mungkin," kata Edi.

Ia berharap masyarakat dapat mengisi survei ini dengan sebenar-benarnya, sebab hal ini akan berpengaruh pada penentuan arah kebijakan pemerintah sebagai upaya peningkatan mutu pelayanan kepada masyarakat.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement