Senin 10 Aug 2020 22:47 WIB

Kisah Pendiri Bank Universal BPR: Datang dari Pedalaman

Kisah Pendiri Bank Universal BPR: Datang dari Pedalaman

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Kisah Pendiri Bank Universal BPR: Datang dari Pedalaman. (FOTO: Bank Universal BPR)
Kisah Pendiri Bank Universal BPR: Datang dari Pedalaman. (FOTO: Bank Universal BPR)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Integritas, kerja keras, dan hidup bermakna merupakan kunci utama dari kesuksesan. Kalimat itu yang selalu tertanam di benak Kaman Siboro, pendiri grup Bank Universal BPR. Di tengah keterbatasan hidupnya yang tinggal di sebuah kampung kecil, Kaman sukses mendirikan 5 Bank BPR yang tergabung dalam grup Universal BPR, tersebar di lima provinsi Indonesia.

Kaman yang lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara pada 26 Oktober 1958, merupakan sosok yang gigih memperjuangkan cita-citanya sejak usia muda. Ia bahkan harus bersusah payah berternak sapi dan berdagang keliling membantu orang tuanya semasa sekolahnya.

Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Karl Hans Albrecht Jr, Terkaya di Jerman

Ketika pertama kali hidup di Jawa untuk melanjutkan pendidikan kuliah dengan modal tekad, ia sempat menggadaikan jeans di pajak pegadaian untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Bahkan, ia pernah tidak makan selama 2 hari hingga harus berutang makan di warung pinggir jalan. Namun, hal itu semua bisa dilaluinya dengan semangat, belajar giat, dan bekerja keras.

Kaman yakin bahwa pengembangan diri adalah prioritas sehingga kerja dan kuliah menjadi aktivitas yang beriringan dilakukan oleh Kaman selama karirnya. Berbagai beasiswa diperoleh sepanjang masa pendidikannya, serta prestasi dalam karir pun diraihnya. Belajar dan bekerja keras dapat membuat taraf hidup seseorang berubah dan mendapatkan kehidupan yang lebih baik sehingga hal itu yang menjadi landasan sukses Kaman dalam menapaki karirnya di industri perbankan.

Memulai karir perbankan di tahun 1981 sebagai Management Trainee dan terakhir sebagai Senior Vice President di Bank Permata, Kaman dikenal berperan aktif dalam pengembangan kredit kemitraan untuk puluhan ribu peternak dan petani plasma perkebunan kelapa sawit yang tersebar di seluruh Indonesia.

Dari pengalaman sebagai seorang bankir, Kaman melihat banyak peluang pengusaha kecil yang bisa maju dan bertumbuh jika diberikan kesempatan berupa modal dan bimbingan. Pernah suatu ketika petani-petani yang terintegrasi dalam program kemitraan diberikan modal dan diajari cara menanam sawit dengan benar. Lantas, sekarang dari yang sebelumnya rumah hanya berukuran 3x3 meter yang terbuat dari bambu, banyak petani-petani yang bisa menjadi sukses hingga memiliki rumah gedung dan mobil. Bahkan, ada yang berhasil menguliahkan anaknya sampai ke luar negeri.

"Tentunya, beliau menjaga hubungan baik dengan orang-orang tersebut dan hal ini yang menjadi landasan mendirikan Universal BPR dengan misi meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Peduli akan kondisi orang lain serta memberi bimbingan menuju jalan kesuksesan merupakan kepuasan tersendiri bagi saya," ungkap Kaman.

Perjalanan yang panjang itu membuat Universal BPR berdiri kuat dengan misi yang mulia, yaitu menjadi bank perkreditan rakyat yang berfokus meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan penuh integritas, respek, dan perbaikan terus-menerus. Hal itu juga menjadi dasar bagi perusahaan untuk selalu memberi dampak positif bagi orang banyak dan terus bertumbuh dan berkembang menjadi lebih baik.

Dalam berkarir, Kaman selalu mengedepankan unsur integritas dan respek kepada orang lain. Seringkali dulu, ketika dia diberikan upeti sebagai ucapan terima kasih dari orang lain, hal itu selalu ditolak karena menurutnya tidak sesuai dengan kaidah-kaidah sehingga tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari. Menurutnya, hal-hal kecil seperti ini akan menjadi dasar kunci kesuksesan yang akan dipetik di kemudian hari.

Walaupun sibuk, dia juga aktif di berbagai kegiatan sosial maupun asosiasi seperti komunitas kerohanian dan asosiasi Perbarindo. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kontribusi kepada masyarakat sekelilingnya.

Saat ini, grup Universal BPR berkembang dan tersebar di lima provinsi Indonesia dengan dukungan 13 kantor layanan. Total nasabah yang dimiliki Universal BPR sekitar 13.400 orang yang tersebar di Indonesia. Sebagai catatan, Universal BPR didirikan pada tahun 2003. Universal BPR terdaftar dan diawasi OJK, serta merupakan peserta penjaminan LPS.

"Harapan kami, seluruh keluarga besar Universal BPR semoga makin dapat menjadi berkat bagi banyak orang dalam setiap kegiatan dan pelayanan mewujudkan misi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, sekaligus juga dapat menjadi inspirasi semangat gotong royong kepada sesama," tutup Kaman.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement