Senin 10 Aug 2020 21:51 WIB

Naila Novaranti Raih Rekor MURI dalam Terjung Payung Dunia

Naila mampu pecahkan rekor paling cepat menaklukkan tujuh benua dengan terjun payung.

Pendiri Museum Rekor Indonesia, MURI, Jaya Suprana
Foto: Darmawan / Republika
Pendiri Museum Rekor Indonesia, MURI, Jaya Suprana

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Naila Novaranti mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai satu-satunya wanita asli Indonesia yang mendunia. Ini karena ia mampu memecahkan rekor paling cepat menaklukkan tujuh benua dengan terjun payung.

"Untuk Anda, Naila Novaranti, ini rekor dunia dan bukan rekor Indonesia, karena sampai saat ini kami belum tahu ada seorang perempuan penerjun payung yang lebih banyak terjun seperti Anda. Kami belum tahu," kata Pendiri MURI Jaya Suprana ketika memberikan penghargaan kepada Naila Novaranti melalui zoom meeting di Jakarta, Senin (10/8).

Jaya Suprana berani mengklaim rekor dunia ini adalah milik Naila. Terutama dia adalah seorang penerjun, khususnya seorang perempuan.

Piagam penghargaan MURI, lanjut Jaya, dianugerahkan atas rekor perempuan penerjun yang menyelesaikan tujuh benua dalam rentan waktu tercepat.

Naila Novaranti mengaku bangga atas raihan penghargaan rekor berskala dunia dari MURI. Ia mengucapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh penerjun Indonesia yang selama ini selalu mendukungnya.

"Saya berterima kasih sekali baik moral atau apapun terutama kepada Pen Kopassus yang selalu mengoreksi untuk foto-foto dan video kegiatan saya selama jadi penerjun dan atas dukunganya. Pada intinya untuk semua penerjun Indonesia saya berharap bisa turut memajukan penerjun Indonesia dan membawa nama Indonesia di kancah dunia," jelas Naila.

Naila juga bersyukur dan mengungkapkan, penghargaan ataupun penghormatan itu sangat berarti buat dirinya. Artinya, yang ia lakukan dengan menjalani training dan kerja keras untuk penerjun payung lainnya selama ini tidak sia-sia, meski ada saja kendala dan tantangannya.

"Di Indonesia itu kendalanya untuk terjun payung adalah pesawat karena harus pinjam sana-sani. Jadi pesawat untuk terjun itu sangat sulit mencapai target ataupun mencari prestasi. Meski demikian tak menghalangi saya untuk terus mengukir prestasi," pungkas Naila.

Naila menyelesaikan aksi terjun payung di tujuh benua pada 5 Desember 2019 di benua paling dingin, Antartika, dengan mengibarkan bendera merah putih di Benua Antartika dari ketinggian 13.500 kaki (4.114 m). Sebelum aksi ini, pada 16 November 2018, Naila pernah menaklukkan ketinggian Gunung Everst di Nepal.

Sebelum menerima rekor MURI ini, Naila Novaranti sebenarnya sudah beberapa kali menerima penghargaan atas pencapaian kiprah aksi terjun payung di tujuh benua ini dengan waktu tercepat, yaitu penghargaan "Ikon Pancasila" dan meraih predikat "Women of The Year 2019" versi Her World Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement