Ahad 09 Aug 2020 19:27 WIB

Inggris Tarik Lebih dari 741.000 Alat Tes Covid-19

Alat tes Covid-19 dikhawatirkan tidak memenuhi syarat standar keamanan

Red: Nur Aini
Petugas medis menunjukkan hasil negatif pada alat diagnostik cepat (rapid test) Covid-19, ilustrasi
Foto: ANTARA/AJI STYAWAN
Petugas medis menunjukkan hasil negatif pada alat diagnostik cepat (rapid test) Covid-19, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Randox Laboratories, perusahaan teknologi medis yang berbasis di Irlandia Utara, diperintahkan oleh regulator obat-obatan Inggris agar menarik 741.000 alat tes Covid-19 dari program pelacakan dan pengujian nasional sebagai langkah pencegahan.

Pada 15 Juli, pemerintah menginstruksikan program yang dijalankan oleh Layanan Kesehatan Nasional (NHS) itu untuk menghentikan penggunaan alat tersebut, atas kekhawatiran bahwa alat itu kemungkinan tidak memenuhi syarat standar keamanan.

Baca Juga

"Badan Regulator produk Perawatan Kesehatan dan Obat-obatan meminta Randoxmenarik semua alat tes Randox dari program Pelacakan dan Pengujian NHS," bunyi pernyataan Kementerian Kesehatan pada Jumat (7/8).

Kementerian menyebutkan keputusan itu diambil sebagai langkah "pencegahan". Risiko keamanan tetap rendah dan hasil tes dari alat Randox tersebut tidak terpengaruh, kata kementerian. Hingga 741.000 alat tes Randox tak terpakai diperkirakan berada di dalam sistem penyaluran, baik di gudang, di rumah perawatan atau pun di rumah pribadi. Kementerian memberikan instruksi tentang bagaimana alat tersebut dikembalikan.

Randox mengaku penarikan itu merupakan "langkah regulator" yang diterapkan hanya untuk alat pengumpulan sampel dalam program NHS. Dia mengatakan pelanggan maupun perlengkapan pribadi tidak terdampak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement