Ahad 09 Aug 2020 05:11 WIB

Makam Gus Dur Masih Ditutup untuk Peziarah

Makam Gus Dur ditutp hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Makam Gus Dur Masih Ditutup untuk Peziarah. Sejumlah peziarah berdoa di depan makam KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di pemakakam Ponpes Tebu Ireng, di Desa Cukir, Kec. Diwek, Jombang, Jawa Timur. Ilustrasi
Foto: Antara/Aguk Sudarmojo
Makam Gus Dur Masih Ditutup untuk Peziarah. Sejumlah peziarah berdoa di depan makam KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di pemakakam Ponpes Tebu Ireng, di Desa Cukir, Kec. Diwek, Jombang, Jawa Timur. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG -- Manajemen Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, masih memutuskan menutup lokasi makam mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur untuk peziarah.

"Perlu kami tegaskan status penutupan akses makam untuk peziarah masih tetap berlaku, sesuai surat Pengasuh Pesantren Tebuireng Nomor 1524/I/HM 00 01/PENG/2020 tanggal 14 Maret lalu," kata Sekretaris Pesantren Tebuireng Abdul Ghofar, Sabtu (8/8).

Baca Juga

Ia  mengakui terdapat sejumlah masyarakat yang sudah menyangka lokasi wisata religi Makam Gus Dur di kompleks Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, sudah dibuka untuk peziarah. "Jadi status makam masih tetap ditutup untuk peziarah hingga ada pemberitahuan lebih lanjut. Kami mohon masyarakat yang hendak mendoakan Gus Dur dan masyayikh Tebuireng cukup dilakukan dari rumah masing-masing," kata dia.

Juru Bicara Gugus Tugas Pesantren Tangguh Tebuireng Nur Hidayat menambahkan saat ini energi seluruh pengurus pesantren yang didirikan Hadlratus Syaikh KH Hasyim Asy'ari itu masih fokus pada persiapan mengaktifkan kembali kegiatan di pesantren. "Santri yang diundang kembali ke pondok pada 20 Juli lalu telah selesai menjalani karantina dan memulai pembelajaran sejak awal Agustus. Jadi, saat ini kami sedang mempersiapkan kedatangan kloter kedua untuk memastikan kondisi mereka sehat dan prima saat memasuki pondok dan memulai kegiatan," kata Hidayat.

Ia juga berharap masyarakat memahami kebijakan manajemen pesantren. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi penyebaran Covid-19.

"Demi keselamatan dan kesehatan warga pesantren, kami berharap masyarakat memahami keputusan tersebut. Sebab, amanat pengasuh kepada seluruh pengurus adalah menjadikan keselamatan dan kesehatan santri sebagai prioritas utama," kata Hidayat.

Sejumlah aktivitas di lokasi pesantren juga sudah dibuka untuk umum. Pada akhir Agustus, yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha, Pesantren Tebuireng untuk pertama kalinya memfungsikan Masjid Ulul Albab sebagai tempat Sholat Jumat. Masjid Ulul Albab merupakan masjid kedua di Tebuireng, Jombang yang diresmikan oleh Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie bertepatan dengan seabad usia pesantren tersebut.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement