Senin 10 Aug 2020 04:41 WIB

Menanti Kabar Baik Lahirnya Vaksin Covid-19

Jika uji klinis tahap 3 berhasil, vaksinasi bisa dilakukan awal tahun 2021.

Dwi Murdaningsih
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Dwi Murdaningsih*)

Hari demi hari, kasus covid-19 yang dilaporkan di Indonesia terus naik. Angka infeksi yang dilaporkan meningkat seiring dengan aktivitas yang mulai berjalan perlahan normal dan meningkatnya pengujian. Hadirnya klaster-klaster baru seperti klaster perkantoran, menambah penanganan covid-19 semakin pelik.

Pada Jumat (7/8) kasus covid-19 bertambah 2.473 orang. Penambahan ini menjadikan total kasus covid secara nasional mencapai 121.226 orang. Jumlah total kasus sembuh di Indonesia sebanyak 77.557 orang. Sedangkan total kasus meninggal sebanyak 5.593 orang.

Melihat angka infeksi yang terus bertambah, vaksin menjadi satu-satunya cara yang bisa menghentikan laju infeksi ini. Tentu saja mencegah lebih baik daripada mengobati. Apalagi, pada Juni lalu Kementrian Kesehatan saat rapat dengan Komisi IX DPR RI mengatakan biaya perawatan covid-19 rata-rata mencapai Rp 50 juta.

Kabar baiknya, keberadaan vaksin yang dinanti-nantikan  sepertinya semakin menemui titik terang. Ada 7 calon vaksin virus di dunia yang sudah masuk dalam uji klinis tahap 3. 

Tujuh kandidat vaksin yang telah masuk dalam uji klinis tahap 3 dikembangkan oleh Sinovac Biotech, Wuhan Institute bersama Sinopharm, Beijing Institute bersama Sinopharm, BioNTech dan Fosun Pharma, Universitas Oxford dan Astrazeneca, Moderna bersama NIAID Amerika, dan Murdoch Children's Research Institute.

Pemerintah saat ini sedang menunggu hasil uji klinis tahap ketiga vaksin Sinovac dari China oleh Bio Farma dan Universitas Padjajaran Bandung. Bio Farma akan menyiapkan 2.400 dosis vaksin. Uji klinis fase 3 calon vaksin Covid-19 segera dilaksanakan pada 11 Agustus 2020. Tak lama lagi.

Uji klinis ditargetkan berjalan selama 6 bulan.  Apabila proses uji klinis tahap ketiga sudah selesai, Indonesia diharapkan sudah mulai bisa melakukan proses suntik vaksin sebanyak 30 juta sampai 40 juta vaksin pada Januari atau Februari 2021.

Harap-harap cemas. Penelitian vaksin sungguh bukan hal yang mudah dan singkat. Tahapannya panjang. Semua prosesnya harus dilakukan dengan teliti karena ini menyangkut nyawa manusia. Dan kita pun harus realistis bahwa dalam sebuah penelitian, ada dua kemungkinan yaitu sesuai tujuan (berhasil) atau harus diulang (tak sampai hati saya mengatakan gagal).

Tentu kita semua berharap uji klinis tahap ketiga berjalan dengan sesuai harapan dan segera bisa diproduksi. Sebagai individu dan warga negara, saya pun menanamkan keyakinan bahwa uji klinis ini akan berhasil. Keberhasilan berawal dari keyakinan. Mari kita percayakan vaksin ini kepada mereka-mereka yang memang berkompeten. In scientist we trust.

Sembari menunggu vaksin itu hadir, hal yang harus kita lakukan adalah tetap menjaga diri. Tetap jaga jarak, tetap cuci tangan, tetap jaga kebersihan. Jangan sampai angka-angka infeksi terus naik dan jangan sampai para tenaga medis ikut bertumbangan. Semoga vaksin segera hadir dan corona segera berlalu.

*) Penulis adalah Redaktur Republika.co.id

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement