Ahad 09 Aug 2020 00:10 WIB

Pemerintah Kota Mongolia Rilis Peringatan Penyakit Pes

Pes bubo dikenal sebagai Black Death selama Zaman Pertengahan di Eropa

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Tikus Liar (ilustrasi). Pes bubo dikenal sebagai Black Death selama Zaman Pertengahan di Eropa.
Tikus Liar (ilustrasi). Pes bubo dikenal sebagai Black Death selama Zaman Pertengahan di Eropa.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah kota wilayah Inner Mongolia, China mengeluarkan peringatan setelah seorang pasien yang memiliki penyakit berkaitan dengan penyakit pes bubo meninggal dunia. Media pemerintah China melaporkan pasien yang itu tewas mengalami gagal organ tubuh.

Kasus wabah penyakit pes bubo bukan sesuatu yang tidak biasa di China walaupun kian lama semakin jarang terjadi. Sejak tahun 2009 sampai 2018 China sudah melaporkan 26 kasus infeksi dan 11 kematian.

Baca Juga

Pada Sabtu (8/8) media pemerintah China, People’s Daily, melaporkan pasien itu dikonfirmasi memiliki penyakit pes bubo. People's Daily mengutip pengumuman komite kesehatan Kota Bayan Nur.

Penyakit pes bubo dikenal sebagai 'Black Death' (kematian hitam) selama Zaman Pertengahan di Eropa. Penyakit yang berasal dari hewan pengerat ini sangat menular dan mematikan.

Komite kesehatan kota Bayar Nur mengeluarkan peringatan tingkat tiga yang merupakan tingkat terendah kedua dari sistem peringatan empat tingkat. People’s Daily melaporkan demi mencegah penyebaran virus, peringatan yang mulai berlaku pada Jumat ini baru akan berakhir pada akhir 2020. Ini kematian kedua pasien pes bubo di Inner Mongolia pada bulan ini.

Pada Kamis (6/8) lalu pihak berwenang kota Baotou yang bersebelahan dengan kota Bayan Nur melaporkan satu pasien 'penyakit menular yang menyerang usus' meninggal dunia. Pasien itu meninggal karena kegagalan sistem peredaran darah.

Pihak berwenang Bayan Nur telah menutup wilayah di mana pasien yang meninggal tinggal. Mereka juga mengarantina tujuh orang yang sempat melakukan kontak dengan pasien. Sejauh ini mereka dinyatakan negatif dan sudah meminum obat pencegahan

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement