Sabtu 08 Aug 2020 05:23 WIB

Kapenrem Bantah Danrem Wira Sakti Ancam Jurnalis

Menurut Arwan, yang terjadi di lapangan sesungguhnya adalah kesalahpahaman semata.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Korem 161/Wirasakti.
Foto: TNI
Korem 161/Wirasakti.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Penerangan Korem (Penrem) 161/Wira Sakti menegaskan, tidak benar Danrem 161/Wira Sakti Brigjen Samuel Hehakaya mengancam sejumlah jurnalis saat meliput kunjungan kerja Pangdam IX/Udayana Mayjen Kurnia Dewantara di Markas Lantamal VII Kupang pada Kamis (6/8) sore.

"Terkait dengan pemberitaan yang muncul di portal Antaranews.com bahwa Danrem 161/Wira Sakti mengancam jurnalis saat peliputan adalah tidak tepat," kata Kepala Penrem 161/Wira Sakti Mayor Inf Arwan Minarta dalam hak jawabnya yang diterima Antara di Kota Kupang, Jumat (7/8).

Pernyataan tersebut untuk mengklarifikasi berita yang disiarkan oleh LKBN Antara baik kepada pelanggan maupun kepada portal Antaranews.com pada Kamis (6/8) malam yang berjudul "Organisasi wartawan di Kupang Sesalkan Ancaman Danrem kepada Jurnalis". Menurut Arwan, apa yang terjadi di lapangan sesungguhnya adalah kesalahpahaman semata.

Dia mengatakan, mengambil narasi dengan menulis ancam jurnalis adalah kesimpulan yang terlalu dini. Arwan menambahkan, tidak elok juga jika oknum jurnalis membanding-bandingkan pejabat di ruang publik. Misalnya, pejabat dulu begitu, pejabat sekarang begini, karena masing masing mempunyai sifat dan karakteristik sendiri-sendiri. Tak kenal maka tak sayang.

"Di era terbuka seperti sekarang ini, berita harus berimbang, jadi rasanya tidak elok jika memunculkan berita tanpa konfirmasi dan sangat tendensius, apalagi sekelas Antaranews.com," kata Arwan menyesalkan pemberitaan tersebut.

Dia menjelaskan, apa yang disampaikan Danrem 161/Wira Sakti bukanlah ancaman, melainkan bahwa pelaksanaan kegiatan upacara itu berpedoman kepada protokol kesehatan. "Jika ada permasalahan, mari kita duduk bicara, kita cari solusi sama sama, bukan dengan asal tulis sesuai dengan kepentingan oknum jurnalis," kata Arwan.

Selain itu, ia mengimbau kepada teman-teman wartawan untuk mengambil gambar anggota TNI yang mengenakan masker, sebagai salah satu bentuk sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya memakai masker di tengah pandemi Covid-19 menuju era kenormalan baru.

Sebelumnya diberitakan sejumlah organisasi wartawan di Kupang menyesalkan adanya dugaan ancaman yang dilakukan oleh Danrem 161/WS Brigjen Samuel Hehakaya kepada wartawan yang meliput kegiatan Pangdam IX/Udayana Mayjen Kurnia Dewantara di Markas Lantamal VII Kupang, Kamis (6/8) kemarin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement