Sabtu 08 Aug 2020 04:29 WIB

Militer Rusia: Setiap Rudal ke Rusia Ancaman Nuklir

Rusia khawatir dengan perkembangan militer AS.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Sistem rudal Rusia.
Foto: Reuters
Sistem rudal Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Militer Rusia memperingatkan Moskow akan menganggap setiap rudal yang diluncurkan ke wilayah mereka sebagai serangan nuklir.  Ancaman tersebut tampaknya diarahkan langsung ke Amerika Serikat (AS) yang sedang mengembangkan senjata jarak jauh non-nuklir.

Hal ini disampaikan dalam sebuah artikel di surat kabar militer Rusia Krasnaya Zvezda (bintang merah). Artikel itu lanjutan dari kebijakan pelucutan senjata nuklir Rusia yang dipublikasi Juni lalu. Kebijakan itu mengizinkan Rusia menggunakan senjata atom untuk merespons serangan biasa yang mengincar infrastruktur nasional dan militer penting.

Dalam artikelnya di Krasnaya Zvezda, perwira senior militer Rusia Mayor Jenderal Andrei Sterlin dan Kolonel Alexander Khryapin tidak menyebut apakah hulu ledak rudal balistik yang sedang ditembakan adalah nuklir atau konvensional. Karena itu militer akan langsung mengganggapnya sebagai serangan nuklir.

"Setiap serangan rudal akan dianggap membawa hululedak nuklir, informasi mengenai peluncuran rudal secara otomatis disampaikan ke pemimpin politik-militer Rusia, yang akan menentukan cakupan kekuatan nuklir balasan, tergantung perkembangan situasinya," tulis mereka, Jumat (7/8).

Pernyataan ini mencerminkan kekhawatiran Rusia tentang perkembangan senjata Amerika Serikat (AS). Moksow khawatir Washington memiliki kemampuan untuk menghancurkan aset militer atau fasilitas pemerintah tanpa menggunakan senjata nuklir.

Sesuai dengan doktrin militer Rusia, kebijakan pelucutan senjata nuklir yang baru menegaskan kembali Negeri Tirai Besi itu dapat menggunakan senjata nuklir.  Sebagai balasan serangan nuklir atau agresi yang melibatkan senjata konensional yang 'sangat mengancam eksistensi negara'.

Dokumen kebijakan pelucutan senjata nuklir menguraikan situasi yang mengizinkan Rusia menggunakan senjata nuklir. Dokumen itu menekankan alasan pertama Rusia dapat menggunakan senjata nuklir bila Moskow menerima 'informasi yang dapat dipercaya' mengenai peluncuran rudal balistik yang mengincar wilayahnya atau sekutunya. Selain itu serangan musuh yang 'berdampak pada pada fasilitas militer atau pemerintahan yang penting'.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement