Jumat 07 Aug 2020 21:06 WIB

Menlu Retno: Bantuan ke Lebanon Terus Dilanjutkan

KBRI Beirut akan terus melanjutkan pemberian bantuan logistik di Lebanon

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Warga mengendarai skuter dan sepeda motor di depan sebuah rumah yang hancur akibat ledakan dahsyat Selasa di pelabuhan Beirut, Lebanon, Rabu, 5 Agustus 2020.
Foto: AP/Hussein Malla
Warga mengendarai skuter dan sepeda motor di depan sebuah rumah yang hancur akibat ledakan dahsyat Selasa di pelabuhan Beirut, Lebanon, Rabu, 5 Agustus 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyampaikan duka mendalam atas tragedi ledakan di Port of Beirut Selasa lalu. Pemerintah Indonesia berdiri menyatukan solidaritas untuk para korban dan keluarga korban serta masyarakat Lebanon.

Terdapat satu WNI dengan inisial NNE mengalami luka ringan akibat ledakan tersebut. Korban luka WNI itu kini telah mendapatkan pengobatan dan saat ini kondisinya dinyatakan stabil.

Baca Juga

"Untuk membantu meringankan beban WNI di Beirut pascaledakan dan juga dalam menghadapi pandemi Covid-19, KBRI Beirut akan terus melanjutkan pemberian bantuan logistik," ujar Retno dalam press briefing pekanan secara daring, Jumat (7/8).

Hingga kini, KBRI telah memberikan bantuan logistik dua kali bagi 160 WNI kelompok rentan imbas pandemi khususnya para pekerja migran. Menurut catatan Kementerian Luar Negeri, sekurangnya 1.447 WNI kini berada di Lebanon. WNI tersebut terdiri dari 1.234 Kontingen Garuda dan 213 WNI sipil termasuk mahasiswa.

"KBRI Beirut berkoordinasi dengan otoritas setempat dan berkomunikasi dengan para WNI tersebut untuk mengecek kondisi mereka pascakejadian ini," ujar Retno.

Retno juga menginformasikan dirinya telah melakukan percakapan telepon dengan Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Lebanon untuk

menyampaikan duka cita dan simpati yang mendalam. "Indonesia menyampaikan solidaritasnya dengan masyarakat Lebanon dalam menghadapi masa sulit ini," kata Retno.

Pasukan kontingen Garuda di bawah UNIFIL telah membantu proses evakuasi korban segera setelah ledakan terjadi. Dilansir laman Aljazirah, hingga Jumat (7/8) jumlah korban meninggal dunia akibat ledakan di Beirut menjadi 157 orang dengan lebih dari 5.000 orang lainnya mengalami luka. Angka ini kemungkinan masih meningkat mengingat evakuasi korban masih dilakukan di area sekitar pelabuhan.

Beberapa negara juga telah menyampaikan solidaritasnya untuk Lebanon, termasuk Prancis di mana Emmanuel Macron telah mengunjungi Beirut secara langsung. Uni Eropa juga telah meluncurkan dana bantuan 33 juta miliar euro untuk membantu Lebanon menangani tragedi ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement