Jumat 07 Aug 2020 20:15 WIB

Sleman Dorong Warganya Mandiri Bangun Ketahanan Pangan

Pencanangan Kampung Tangguh diharapkan meningkatkan partisipasi dan ketangguhan warga

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
 Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun (hijau), saat menghadiri peringatan Hari Pangan di Desa Wisata Brayut Pandowoharjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman.
Foto: Dokumen.
Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun (hijau), saat menghadiri peringatan Hari Pangan di Desa Wisata Brayut Pandowoharjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemkab dan Polres Sleman kembali mencanangkan satu Kampung Tangguh Nusantara. Kali ini, pencanangan kampung-kampung yang didorong mampu mandiri membangun ketahanan pangan itu dilakukan ke Desa Condongcatur Kecamatan Depok.

Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun, ikut melakukan kunjungan langsung ke Kampung Tangguh tersebut. Mulai dari Bank Sampah Apel di Padukuhan Gempol sampai Kampung Ramah Anak Leles di Padukuhan Ngringin.

Ada pula rumah ketahanan pangan, peternakan, perikanan dan PAUD di Padukuhan Pringwulung. Menurut Sri, untuk mewujudkan program Kampung Tangguh Nusantara perlu dilakukan evaluasi rutin dalam pelaksanaannya.

"Dimaksudkan agar masyarakat tetap bersemangat bersatu padu menghadapi Covid-19. Perlu dijalin sinergi dengan berbagai pihak agar mendukung terwujudnya Kampung Tangguh Nusantara di seluruh wilayah Kabupaten Sleman," kata Sri, Kamis (6/8).

Sri berharap, pencanangan Kampung Tangguh diharapkan meningkatkan partisipasi dan ketangguhan masyarakat di Desa Condongcatur. Khususnya, dalam mengelola resiko bencana lokal dan dapat lebih meningkatkan kedisiplinan masyarakat.

"Kedisiplinan dalam mematuhi protokol kesehatan sebagai langkah penanggulangan wabah Covid-19," ujar Sri.

Kapolres Sleman, AKBP Anton Firmanto menuturkan, pencanangan Kampung Tangguh Nusantara ke Desa Condongcatur merupakan yang ketiga kali mereka dilakukan. Diawali di Desa Sukoharjo, lalu Dusun Jaban dan kini di Desa Condongcatur.

"Tujuannya, menciptakan kampung-kampung yang tangguh, khususnya tangguh dalam menghadapi bencana non-alam seperti pandemi. Ini merupakan cara bersama mencegah Covid-19 sebagai wujud kesiapan desa menghadapi pandemi," kata Anton. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement