Jumat 07 Aug 2020 14:07 WIB

Kemendag Dukung Ekspor Produk Berbasis Teknologi

Produk bernilai tambah tinggi jadi prioritas ekspor.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga (kiri) melihat Gun Simulator saat kunjungan kerja di PT Alam Virtual Semesta, Jalan Brigadir Jend Katamso, Kota Bandung, pekan ini. Dalam kunjungan kerja tersebut, Wakil Menteri Perdagangan berkesempatan meninjau sekaligus mencoba produk simulator, virtual reality dan robotik di perusahaan tersebut.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga (kiri) melihat Gun Simulator saat kunjungan kerja di PT Alam Virtual Semesta, Jalan Brigadir Jend Katamso, Kota Bandung, pekan ini. Dalam kunjungan kerja tersebut, Wakil Menteri Perdagangan berkesempatan meninjau sekaligus mencoba produk simulator, virtual reality dan robotik di perusahaan tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengapresiasi produk ekspor Indonesia berbasis teknologi. Kementerian Perdagangan (Kemendag) juga akan mendukung ekspor produk berbasis teknologi Indonesia, agar semakin meningkat. 

Baca Juga

Hal itu disampaikannya saat kunjungannya ke PT Alam Virtual Semesta (AVS) di Bandung, Jawa Barat. Dalam kunjungannya, Jerry melihat dan menjajal berbagai macam simulator yang dihasilkan. 

Sebagai informasi, PT AVS merupakan produsen alat-alat simulator seperti simulator untuk pendidikan teknik dan kedokteran, konferensi video yang terjamin kerahasiaannya. Serta simulator alat-alat militer, seperti tank dan senjata. "Produk PT AVS menunjukkan bangsa Indonesia memiliki peluang dan mampu menghasilkan produk berteknologi tinggi yang tidak kalah dengan negara lain," ujar Jerry melalui siaran pers, Kamis (6/8).

Ia mengatakan, sudah saatnya berbagai produk Indonesia bukan hanya produk primer saja, melainkan harus produk jadi dan produk-produk berbasis teknologi. "Saya bangga putra-putri Indonesia bisa memproduksi alat-alat simulasi berbasis teknologi tinggi seperti ini," ujarnya.

Kemendag, kata dia, akan memfasilitasi upaya ekspor produk PT AVS. Sebelumnya, produk PT AVS juga telah menembus pasar asing, yaitu produk simulator tank khusus yang digunakan tentara Filipina. 

"Meskipun sudah menembus pasar asing, pemasaran yang lebih luas. Namun harus terus dilakukan agar bisa menjangkau tidak hanya Asean tetapi juga Asia hingga tingkat global," tutur Jerry.

Peluasan pemasaran ini, sambungnya, juga sesuai arahan Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan ekspor nasional. Produk yang mempunyai nilai tambah tinggi tentu akan mendapatkan prioritas utama. Produk berbasis teknologi memiliki nilai tambah sangat tinggi.

Produk seperti ini pun, lanjutnya, memberikan kontribusi besar, tidak hanya untuk nilai ekspor, tetapi juga menguntungkan secara ekonomi dan politik dalam konteks perdagangan internasional. Wamendag menambahkan, banyak perjanjian perdagangan yang memberikan preferensi tarif bagi produk teknologi Indonesia. 

Salah satunya ketentuan Perjanjian ASEAN-Hong Kong, China Free Trade Agreement (AHKFTA). Lewat perjanjian tersebut, beragam produk telekomunikasi Indonesia diberikan tarif nol persen di Hongkong.

Menurut dia, berbagai produk seperti itu harus bisa didorong supaya masuk ke pasar negara lain dengan mekanisme perjanjian perdagangan. Indonesia harus yakin bisa memasukkan produk berteknologi tinggi ke negara lain.

Dengan terbukanya peluang ini, diharapkan akan semakin banyak produsen berbasis teknologi lainnya yang akan melakukan ekspor. "Kita harus bisa memanfaatkan intelektualitas dan kreativitas yang tinggi dari anak muda Indonesia," kata Jerry.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement