Jumat 07 Aug 2020 06:33 WIB

India: Agresi China Meningkat

India umumkan militer China lakukan pelanggaran perbatasan di Himalaya

Rep: Ahmad Adil/ Red: Elba Damhuri
Presiden China Xi Jinping (kanan) dan Perdana Menteri India Narendra Modi (kiri) berfoto dalam KTT BRICS (Brazil, Russia, India, China, dan Africa Selatan) di Xiamen, China pada 4 September 2017. ( Xinhua News Agency/pool - Anadolu Agency )
Foto: Anadolu Agency
Presiden China Xi Jinping (kanan) dan Perdana Menteri India Narendra Modi (kiri) berfoto dalam KTT BRICS (Brazil, Russia, India, China, dan Africa Selatan) di Xiamen, China pada 4 September 2017. ( Xinhua News Agency/pool - Anadolu Agency )

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India secara resmi mengakui bahwa militer China pada Mei silam melanggar perbatasan di Ladakh, wilayah Himalaya, tempat kedua belah pihak baru-baru ini terlibat dalam bentrokan yang fatal.

"Agresi China telah meningkat di sepanjang LAC [Garis Perbatasan Kontrol Aktual] dan lebih khusus lagi di Lembah Galwan sejak 5 Mei 2020," kata Kementerian Pertahanan India, Kamis.

"Pihak China telah melanggar batas wilayah Kugrang Nala, Gogra dan tepi utara Danau Pangong Tso pada 17-18 Mei 2020," tulis dokumen kementerian.

Setelah diunggah di situs web Kementerian Pertahanan India, dokumen itu dihapus tak lama kemudian tanpa penjelasan.

Ini adalah pertama kalinya pemerintah India secara resmi menggunakan kata-kata seperti "melanggar" sejak Mei ketika 20 tentara India tewas dalam bentrokan tak bersenjata dengan tentara China di sepanjang perbatasan Ladakh.

Setelah bentrokan tersebut, Perdana Menteri India Narendra Modi pada 20 Juni mengatakan bahwa tidak ada orang di dalam wilayah India dan tidak ada pos yang dikepung.

Menyatakan bahwa kebuntuan saat ini kemungkinan besar akan diperpanjang, dokumen tersebut mengatakan situasi di Ladakh Timur yang timbul dari agresi sepihak oleh China terus menjadi sensitif dan memerlukan pemantauan ketat dan tindakan cepat berdasarkan situasi yang berkembang.

Menurut kementerian, dua pertemuan tingkat pimpinan telah dilakukan sejauh ini antara kedua belah pihak dan keterlibatan serta dialog di tingkat militer dan diplomatik terus sampai pada konsensus yang dapat diterima bersama.

Partai oposisi utama Kongres Nasional India kemudian menanggapi dokumen tersebut melalui Twitter.

"Berbohong tidak akan mengembalikan 20 tentara kami & berbohong tidak akan membuat pasukan PLA [Tentara Pembebasan Rakyat China] kembali ke China. Satu-satunya yang dilakukan kebohongan adalah membantu melindungi citra PM Modi," kata partai itu.

Tidak ada reaksi langsung dari Beijing atas laporan tersebut.

Konflik antara India dan China memanas di sepanjang Garis Kontrol Aktual, garis perbatasan de facto antara kedua negara di wilayah Ladakh di Jammu dan Kashmir yang disengketakan.

Ketegangan perbatasan antara kedua negara berlangsung selama tujuh dekade.

China mengklaim wilayah di timur laut India, sementara New Delhi menuduh Beijing menduduki wilayahnya di dataran tinggi Aksai Chin di Himalaya, yang termasuk bagian dari wilayah Ladakh.

 

Link: https://www.aa.com.tr/id/dunia/india-sebut-china-lakukan-pelanggaran-di-wilayah-perbatasan/1933615

sumber : Anadolu Agency
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement