REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wali Kota Padang Mahyeldi mengeklaim telah berhasil memutus mata rantai penularan virus corona jenis baru yang berasal dari klaster Pasar Raya Padang. Pasar Raya Padang sejak awal telah menjadi klaster penularan Covid-19 terbesar di Sumbar. Karena Pemko sempat kesulitan dalam melakukan tracing aktivitas di pasar yang cukup besar dan sibuk. "Alhamdulillah sudah berhasil diputus (klaster Pasar Raya) karena memang tidak ada tambahan lagi," kata Mahyeldi, Kamis (6/8).
Mahyeldi menambahkan begitu sudah memasuki tatanan normal baru, jumlah kasus Covid-19 dari klaster Pasar Raya mulai menurun. Beberapa pekan terakhir sudah tidak ada lagi tambahan kasus dari klaster tersebut.
Wali Kota Padang memberikan kredit tersendiri untuk Dinas Perdagangan Kota Padang yang punya andil besar dalam memutus mata rantai penularan di Pasar Raya. Di mana Dinas Perdagangan rutin melakukan tes swab massal terhadap pedagang dan terhadap orang-orang yang diduga terlibat kontak dengan kasus positif covid-19 dari pasar terbesar di Sumbar tersebut.
Mahyeldi menyebut pengambilan tes swab massal juga kemudian diolah ke dalam bentuk pool tes dari sekitar 3 ribu orang di Pasar Raya Padang. Dinas Perdagangan bersama dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Padang sebelunya telah melaksanakan tes swab massal yang dilakukan di gedung pasar blok III Swab massal tersebut menjadi kunci untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona di Kota Padang terutama di klaster Pasar Raya Data dari Dinas Perdagangan Kota Padang, total jumlah kasus positif di klaster pasar raya sebanyak 246 orang dimana 50 persen diantaranya sudah dinyatakan sembuh.
Pedagang pun sudah kembali membuka tokonya seiring dengan telah selesainya pengambilan sample swab terhadap orang-orang yang beraktifitas di Pasar Raya. Meski begitu pedagang dan pengunjung pasar diingatkan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan covid-19.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
