Kamis 06 Aug 2020 23:55 WIB

Polisi Mintai Kesaksian Kakak Korban Tewas di Rumah Perwira

Linda ditemukan tewas tergantung di rumah perwira polisi di Mataram

Mayat (Ilustrasi). Penyidik Kepolisian Sektor (Polsek) Ampenan, Nusa Tenggara Barat, meminta keterangan Mei Susanti, kakak kandung almarhum Linda, yakni mahasiswi yang ditemukan tewas dalam posisi tergantung di ventilasi rumah, kawasan Perumahan Royal Mataram, pada Sabtu (25/7) lalu.
Foto: Antara/Bima
Mayat (Ilustrasi). Penyidik Kepolisian Sektor (Polsek) Ampenan, Nusa Tenggara Barat, meminta keterangan Mei Susanti, kakak kandung almarhum Linda, yakni mahasiswi yang ditemukan tewas dalam posisi tergantung di ventilasi rumah, kawasan Perumahan Royal Mataram, pada Sabtu (25/7) lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Penyidik Kepolisian Sektor (Polsek) Ampenan, Nusa Tenggara Barat, meminta keterangan Mei Susanti, kakak kandung almarhum Linda, yakni mahasiswi yang ditemukan tewas dalam posisi tergantung di ventilasi rumah, kawasan Perumahan Royal Mataram, pada Sabtu (25/7) lalu.

Kasat Reskrim Polresta Mataram AKP Kadek Adi Budi Astawa di Mataram, Kamis, membenarkan terkait permintaan keterangan oleh penyidik Polsek Ampenan tersebut sebagai bagian dari proses penyelidikan kasus kematian Linda.

"Iya, hari ini kakak kandungnya kita mintai keterangan," kata Kadek Adi.

Selain Mei Susanti, jelasnya, ibu kandung Linda dan sejumlah teman dekatnya juga telah dimintai keterangan. Begitu pula dengan Titi, teman dekat almarhum yang menjadi orang pertama kalinya menemukan jasad Linda tergantung.

Untuk Rio yang dikabarkan menjalin hubungan dengan Linda dikatakan juga sudah dimintai keterangan oleh penyidik. Permintaan keterangan di Mapolsek Ampenan dilakukan pada Senin malam (3/8).

"Jadi total yang baru kita mintai keterangan ini baru 23 orang," ucapnya.

Lebih lanjut, Kadek Adi mengatakan permintaan keterangan ini merupakan bagian dari upaya kepolisian dalam mengungkap penyebab kematian LNS.

Selain meminta keterangan para pihak, penyidik juga masih menunggu hasil autopsi yang telah dilaksanakan dokter forsik dengan membongkar makam almarhum Linda di TPU Karang Medain, Kota Mataram, pada Senin (3/8) lalu.

Dalam giat autopsinya, dokter forensik dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda NTB yang dibantu pihak Universitas Mataram, membawa rahim Linda untuk diperiksa lebih lanjut.

Pemeriksaan secara intensif ini dilakukan terkait hasil temuan visum jenazah Linda di Rumah Sakit Bhayangkara Mataram sebelum akhirnya dimakamkan pada Ahad (26/7) lalu.

"Jadi untuk hasil autopsinya kita masih menunggu," ujarnya.

Linda ditemukan tidak bernyawa pada Sabtu sore (25/7), sekitar pukul 16.30 Wita, di salah satu rumah yang ada di Perumahan Royal Mataram, kawasan Lingkar Selatan, Kota Mataram. Jenazahnya ditemukan oleh Titi, teman dekatnya dengan kondisi tergantung seutas tali jemuran di ventilasi dalam rumah.

Rumah tempat jenazah Linda ditemukan belakangan diketahui milik seorang perwira Polri yang dihuni oleh anaknya bernama Rio. Menurut kabarnya, Rio menjalin hubungan dengan almarhum Linda. Dalam kesehariannya, mereka kerap bertemu di rumah tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement