Kamis 06 Aug 2020 09:26 WIB

Pelatih Getafe: Andai Penalti Molina Masuk

Sangat disayangkan karena penampilan kami sebenarnya cukup baik

Rep: reja irfa widodo/ Red: Muhammad Akbar
 Pelatih kepala Getafe Jose Bordalas berjalan di samping para pemainnya selama sesi latihansebelum pertandingan sepak bola babak 16 besar Liga Europa antara Inter Milan dan Getafe di Veltins-Arena di Gelsenkirchen, Jerman, Selasa (4/8/2020).
Foto: Lars Baron / Pool via AP
Pelatih kepala Getafe Jose Bordalas berjalan di samping para pemainnya selama sesi latihansebelum pertandingan sepak bola babak 16 besar Liga Europa antara Inter Milan dan Getafe di Veltins-Arena di Gelsenkirchen, Jerman, Selasa (4/8/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, GELSENKIRCHEN -- Pelatih Getafe, Jose Bordalas, menilai, timnya bisa saja memetik hasil berbeda di laga kontra Inter Milan apabila Jorge Molina berhasil memanfaatkan eksekusi tendangan penalti pada menit ke-76.

Los Azulones akhirnya harus mengakui keunggulan La Beneamata, 2-0, dalam partai di fase 16 besar Liga Europa tersebut, Kamis (6/8) dini hari WIB.

Atas hasil di Stadion Veltins Arena, Gelsenkirchen, Jerman, itu, Getafe tersingkir di Liga Europa musim ini dan gagal melangkah ke babak perempat final kompetisi Eropa untuk kedua kalinya dalam sejarah klub. Padahal, Getafe mampu memulai laga dengan begitu baik.

Bordalas menurunkan formasi 4-5-1 dan menginstruksikan anak-anak asuhnya untuk terus melakukan pressing ketat terhadap para penggawa La Beneamata. Namun, justru Inter Milan yang mampu mencuri gol pembuka, tepatnya pada menit ke-33, lewat sepakan kaki kiri Romelu Lukaku.

Peringkat kedelapan La Liga musim ini tersebut memiliki peluang emas untuk menyamakan kedudukan lewat tendangan penalti pada menit ke-76.

Wasit memberikan hadiah penalti usai bek tengah Inter Milan, Diego Godin, dinilai telah melakukan handball. Sayangnya, Molina, yang ditunjuk sebagai eksekutor tendangan penalti tersebut, gagal melakukan tugasnya dengan baik. Sepakan penyerang berusia 38 tahun itu masih melebar di sisi kiri gawang La Beneamata.

Bordalas pun menyesalkan kegagalan penalti tersebut. Menurut pelatih asal Spanyol tersebut, jika tendangan penalti itu masuk, maka hasilnya tentu bisa sedikit berbeda buat timnya.

Usai kegagalan tendangan penalti tersebut, peforma Getafe memang sedikit mengalami penurunan. Ujungnya, Inter Milan mampu menggandakan keunggulan via gol Christian Eriksen pada menit ke-83.

''Sangat disayangkan karena penampilan kami sebenarnya cukup baik dan saya tetap bangga pada para pemain. Tidak ada yang menyalahkan Molina, hal seperti terjadi di sepak bola. Tendangan penalti selalu memiliki resiko. Namun, apabila tendangan penalti itu masuk, maka tentu saja, laga itu bisa berakhir dengan cara yang berbeda,'' kata Bordalas seusai laga seperti dilansir Football Italia, Kamis (6/8).

Kekalahan dari Inter Milan sekaligus memperpanjang rekor buruk Getafe, yang tidak pernah menang dalam tujuh laga terakhir, termasuk kekalahan beruntun di tiga laga terakhir. Tidak hanya itu, tersingkir dari gelaran Liga Europa musim ini juga menambah luka Getafe pasca kegagalan finish di tujuh besar La Liga musim ini dan urung tampil di kompetisi Eropa pada musim depan.

Getafe pun gagal mengulangi prestasi apik seperti pada musim lalu, saat mampu finish di peringkat kelima. Padahal, sejak jornada ke-12 hingga jornada ke-37, Getafe tidak pernah keluar dari posisi tujuh besar klasemen sementara La Liga. ''Begitulah sepak bola. Namun, sebenarnya kami tidak layak mendapatkan akhir seperti ini pada musim ini,'' kata Bordalas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement