REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kompetisi Liga Europa kembali digelar pekan ini setelah sempat vakum selama hampir lima bulan akibat pandemi virus Corona. Delapan pertandingan babak 16 besar pun digelar pada pekan ini, termasuk empat pertandingan yang sudah dilangsungkan pada Kamis (6/8) malam dini hari WIB tadi.

Dilihat dari kompisisi tim di babak 16 besar, Spanyol dan Jerman tampak mendominasi. Jerman memiliki tiga wakil yakni Bayer Leverkusen, VfL Wolfsburg dan Eintracht Frankfurt. 

Sayangnya, VfL Wolfsburg baru saja tersingkir setelah menelan kekalahan pahit 0-3 dari Shakhtar Donetsk pada Rabu (5/8) malam. Wolfsburg sebelumnya menelan kekalahan 1-2 dari menjamu wakil Ukraina itu di leg pertama pada Maret lalu.

Spanyol dan Italia sama-sama memiliki dua wakil di babak 16 besar. Ironinya, mereka sudah harus saling ‘membunuh’ di perdelapan final. Inter Milan baru saja menjamu Getafe di leg pertama pada Kamis (6/8) malam dini hari WIB. Sementara, Sevilla baru akan bertandang ke markas AS Roma pada Jumat (7/8) malam dini hari WIB.

Dari segi persebaran gelar juara Liga Europa berdasarkan asal negara, seperti dilaporkan BBC, Inggris dan Spanyol yang mendominasi raihan trofi Liga Europa dalam delapan musim terakhir. Hanya satu kali sejak format Liga Europa diperkenalkan untuk menggantikan Piala UEFA pada 10 tahun lalu, ada tim pemenang yang berasal di luar dua negara tersebut, yaitu Porto pada 2011.

Dari wakil La Liga, Sevilla berhasil menjuarai Liga Europa selama tiga tahun beruntun, yaitu pada 2014 hingga 2016. Ada juga Atletico Madrid yang keluar sebagai juara pada 2010, 2012, dan 2018. 

Sedangkan dari wakil Liga Primer Inggris, ada Chelsea yang menyabet trofi Liga Europa pada 2013 dan 2019 lalu. Manchester United menjuarainya pada 2017. Sevilla dan United menjadi dua mantan kampiun yang masih bertahan di Liga Europa musim ini. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika