Kamis 06 Aug 2020 00:25 WIB

Manfaat Berselancar Internet di Usia 50 Tahun

Penggunaan internet berdampak baik bagi kesehatan mental kelompok usia 50 tahun.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Penggunaan internet berdampak baik bagi kesehatan mental kelompok usia 50 tahun (Foto: ilustrasi lansia sehat)
Foto: Dailymirror
Penggunaan internet berdampak baik bagi kesehatan mental kelompok usia 50 tahun (Foto: ilustrasi lansia sehat)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggunaan internet memberikan dampak kesehatan mental yang baik terhadap kelompok usia 50 tahun ke atas. Temuan itu terungkap dalam sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Journal of Medical Internet Research.

Padahal, selama ini lekat dengan beragam dampak negatif yang menjadi penyerta. Ada kemungkinan seseorang mengalami kecanduan gim daring, atau mengalami masalah citra diri akibat persepsi yang salah di media sosial.

Baca Juga

Berbagai insiden yang terjadi di dunia nyata akibat aktivitas dunia maya itu sudah menjadi bukti yang tak bisa ditampik. Bahkan, tidak sedikit kasus bunuh diri yang bermula dari perisakan atau kesalahpahaman di kolom komentar.

Akan tetapi, untuk kelompok demografis tertentu, berselancar di dunia maya justru meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi gejala depresi. Dengan catatan, apabila internet dan akses situs dimanfaatkan secara konstruktif.

"Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan longitudinal antara dua konsep kesehatan mental yang berbeda dengan frekuensi penggunaan internet di kalangan orang dewasa yang lebih tua," ujar para penulis dalam makalahnya.

Tim menganalisis peran moderat dari posisi sosial ekonomi dan hubungan antara tujuan khusus penggunaan internet. Studi melibatkan 9.332 orang di atas usia 50 tahun selama enam tahun periode penelitian, sejak 2002.

photo
Lansia. Ilustrasi - (Sciencealert)

Responden diminta mengukur tingkat kepuasan mereka dengan menggunakan skor antara 5-35. Sebelum analisis, dilakukan pula survei terpisah di mana peserta diminta mengisi formulir tentang kondisi kesehatan mentalnya.

Sebanyak 56 persen peserta yang terlibat dalam penelitian mengaku menjelajahi web setiap hari. Sementara, ada 25 persen responden yang melaporkan sama sekali tidak pernah menggunakan internet.

Ketika peserta menggunakan internet setiap hari, tingkat kepuasan mereka tetap tinggi. Sementara, penggunaan yang jarang (hanya frekuensi per bulan atau kurang) secara konsisten memiliki tingkat kepuasan hidup yang buruk.

Responden yang menggunakan internet setiap hari melaporkan skor kepuasan hidup rata-rata 26,12. Angka itu lebih besar dibandingkan peserta yang menggunakan internet hanya setiap bulan atau kurang (skor 24,44).

Mereka yang berselancar di dunia maya setiap hari juga menunjukkan skor depresi rata-rata lebih rendah pada angka 1,02. Sedangkan, mereka yang tidak pernah menggunakan internet memiliki skor depresi 1,76.

Menurut data yang dihimpun dari responden, kontributor paling umum untuk angka-angka tersebut adalah akses informasi dan komunikasi. Sebanyak 68 persen memakai internet untuk mencari informasi dan 66 persen untuk berkomunikasi.

Mereka yang menggunakan internet untuk secara eksklusif mencari pengetahuan mengenai topik tertentu, malah melaporkan kepuasan hidup yang lebih rendah. Tingkat skor rata-rata lebih besar ditemui pada peserta yang menggunakannya untuk berkomunikasi.

Latar belakang pendidikan dan pekerjaan memiliki efek moderat pada hubungan antara frekuensi penggunaan internet dan kesehatan mental orang di atas 50 tahun. Asosiasi lebih kuat dijumpai pada kelompok dengan jenjang pendidikan tertinggi.

"Kebijakan untuk meningkatkan kesehatan mental pada orang dewasa yang lebih tua harus mendorong penggunaan internet, terutama sebagai alat untuk membantu komunikasi," ungkap tim peneliti, dikutip dari laman The Ladders, Kamis (6/8).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement