Rabu 05 Aug 2020 21:28 WIB

Sektor Pertanian Paling Tangguh Hadapi Krisis Covid-19

Kabupaten Cirebon harus fokus kepada pertanian

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan sambutan pada kegiatan Penyerahan Surat Keputusan (SK) Gubernur di Gedung Pakuan, Jalan Cicendo, Kota Bandung, Rabu (29/7). Sebanyak 1.461 guru bukan Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Guru Tidak Tetap (GTT) yang telah bersertifikat pendidik se-Jawa Barat menerima SK Gubernur perihal Penugasan Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Luar biasa (SLB). Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan sambutan pada kegiatan Penyerahan Surat Keputusan (SK) Gubernur di Gedung Pakuan, Jalan Cicendo, Kota Bandung, Rabu (29/7). Sebanyak 1.461 guru bukan Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Guru Tidak Tetap (GTT) yang telah bersertifikat pendidik se-Jawa Barat menerima SK Gubernur perihal Penugasan Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Luar biasa (SLB). Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON — Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil mengatakan sektor ekonomi di Jabar yang paling tangguh terhadap COVID-19 yaitu sektor pertanian, terutama dengan menggunakan sistem industri teknologi 4.0.

"Sektor ekonomi, pertanian itu paling tangguh terhadap COVID-19," kata Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil kepada wartawan di Cirebon, Rabu (5/8).

Untuk itu, kata KangEmil, pihaknya mengutarakan harapannya agar Cirebon bisa terus menciptakan pertanian yang menggunakan sistem industri teknologi 4.0, agar bisa terus bersaing dan tahan terhadap gejolak ekonomi yang disebabkan wabah COVID-19.

Gubernur Jabar itu menyatakan bahwa selama masa pandemi COVID-19 hampir semua sektor ekonomi mengalami kemerosotan, namun tidak berlaku bagi pertanian yang menggunakan teknologi 4.0.

"Kabupaten Cirebon harus fokus kepada pertanian, karena ternyata pertanian ini yang paling tangguh selama masa pandemi," ujarnya.

Sistem pertanian 4.0, masih menurut dia, adalahsistem pertanian yang menggunakan teknologi seperti halnya yang dicontohkan di Kabupaten Indramayu, di mana mereka menggunakan aplikasi untuk memberi makan ikan.

Selain itu juga di Sukabumi, lanjutnya, para nelayan sudah menggunakan aplikasi yang mendukung, sehingga ketika mau menangkap ikan langsung tepat sasaran. Begitu juga petaninya di mana ketika menyemprot sudah menggunakan kapal tanpa awak.

"Ada juga di Bandung, di mana petaninya jual beli langsung online(daring), jadi tidak melalui tengkulak lagi," kata Gubernur Jabar.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement