Rabu 05 Aug 2020 20:19 WIB

Gula PTPN Grup Resmi Masuk Pasar Ritel

PTPN tengah menggali potensi hilirisasi industri agro.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Fuji Pratiwi
Gula pasir (ilustrasi). BUMN sektor perkebunan melalui PTPN Holding Company resmi masuk ke pasar ritel.
Foto: Antara/Fauzan
Gula pasir (ilustrasi). BUMN sektor perkebunan melalui PTPN Holding Company resmi masuk ke pasar ritel.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- BUMN sektor perkebunan melalui PTPN Holding Company resmi masuk ke pasar ritel. Melalui produk gula putih, PTPN Grup merilis lima merek gula putih dalam kemasan eceran satu kilogram, di Jakarta, Rabu (5/8).

Baca Juga

Langkah ini untuk mendukung program pemerintah dalam stabilitas kebutuhan bahan pangan nasional. Direktur Utama PTPN Grup Muhammad Abdul Ghani mengatakan, gula merupakan salah satu dari sembilan bahan pokok. Selama ini, produk gula putih nasional belum mampu memenuhi permintaan pasar sehingga pada momen tertentu terjadi anomali stok dan harga.

"Produk gula kemasan ritel satu kilogram ini merupakan langkah serius PTPN Grup sebagai bagian bisnis gula yang berkelanjutan. Ini sekaligus untuk mendukung pemenuhan kebutuhan pangan dan stabilitas harga di masyarakat," kata Ghani dalam keterangan persnya yang diterima Republika di Bandar Lampung, Lampung, Rabu (5/8).

Menurut dia, PTPN Grup mulai masuk ke pasar ritel sebagai bagian dari program transformasi dan diversifikasi usaha yang dilakukan BUMN perkebunan. Selama ini seluruh anak perusahaan PTPN Grup bergerak di indutri agro dengan fokus kepada penyediaan bahan baku. Sementara untuk industri hilirnya hingga produksi sampai kepada konsumen masih belum ditangani serius.

Ghani menambahkan, PTPN Grup menargetkan pihaknya akan memproduksi gula konsumsi tahun ini sebanyak satu juta ton. Tujuh anak perusahaan yang memiliki lahan dan pabrik gula, yakni PTPN II, PTPN VII, PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PTPN XII, dan PTPN XIV. Para anak perusahaan itu juga didukung oleh tebu milik petani yang secara keseluruhan sekitar 168.000 hektare.

"Proyeksi produksi pada 2020 ini, akan menghasilkan 12,2 juta ton. Jika rendemen rata-rata delapan persen, maka akan jadi gula kristal sekitar satu juta ton," ujar Ghani.

 

Direktur Pemasaran PTPN Grup Dwi Sutoro mengatakan, gula adalah komoditas yang saat ini paling siap untuk masuk ke pasar ritel. Untuk tahap pertama 2020, PTPN Grup akan mengemas 40 ribu ton atau 40 juta kemasan satu kilogram untuk dilepas di pasar domestik.

"Ini adalah tahap dan tahun pertama. Untuk selanjutnya secara bertahap akan bertambah. Ini adalah bagian dari rencana strategis PTPN Grup dalam 5-10 tahun ke depan," kata Dwi.

Pelepasan gula kemasan ritel sudah disiapkan sejak Juli 2020. Pada Agustus 2020 ini, produk sudah bisa dijual di pasar ritel secara bebas. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement