REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) mendapatkan pinjaman sebesar Rp 4 triliun dari Pemerintah Pusat untuk pemulihan ekonomi. Para kepala daerah di Jabar pun diminta untuk memaksimalkan belanja pemerintah daerah, terutama untuk program padat karya.
Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, saat melakukan rapat dengan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kota dan Kabupaten Cirebon, di Kota Cirebon, Rabu (5/8).
Pria yang akrab disapa Emil itu menyebutkan, perekonomian bisa maju disebabkan oleh empat faktor, yakni ekspor, investasi, daya beli dan belanja pemerintah. Namun akibat pandemi Covid-19, tiga faktor pertama itu sudah hancur sehingga tinggal faktor belanja pemerintah.
Untuk itu, dengan pinjaman sebesar Rp 4 triliun dari Pemerintah Pusat, Emil mengungkapkan, pemerintah daerah bisa memanfaatkannya untuk melakukan pembangunan di daerahnya masing-masing, melalui program-program padat karya.
"Termasuk UMKM, bisa mengakses dana ini sehingga roda perekonomian di daerah dan di Jawa Barat bisa berjalan kembali,’’ kata Emil.
Sementara itu, Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis, menyambut gembira adanya dana pinjaman yang dipinjamkan kepada Pemprov Jabar. Dia menyatakan, dengan dana tersebut, maka pembangunan bisa berjalan dan menggairahkan kembali perekonomian di Kota Cirebon melalui belanja pemerintah daerah.
"Karena dana untuk pembangunan yang ada di APBD 2020 sudah kena refocusing,’’ tukas Azis.
Sekda Kota Cirebon, Agus Mulyadi, menambahkan, pelaksanaan program padat karya bisa dilakukan melalui proyek konstruksi. Sedangkan proyeknya tetap merupakan proyek lama yang tertunda pengerjaannya. "Pengerjaan padat karya yang paling memungkinkan yang bersifat infrastruktur,’’ tandas Agus.