Rabu 05 Aug 2020 18:41 WIB

Surabaya Teratas di Daftar Angka Kematian Covid-19

Total kematian akibat Covid-19 di Surabaya 790 orang.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati, Dessy Suciati Saputri/ Red: Andri Saubani
Petugas menyiapkan liang lahat untuk jenazah kasus Covid-19 di sebuah tempat pemakaman umum (TPU). (ilustrasi)
Foto: Zabur Karuru/ANTARA FOTO
Petugas menyiapkan liang lahat untuk jenazah kasus Covid-19 di sebuah tempat pemakaman umum (TPU). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat, hingga Ahad (2/8), Surabaya menempati posisi pertama di tingkat kabupaten/kota dengan jumlah kematian akibat Covid-19 terbanyak. Adapun, total kematian akibat Covid-19 secara nasional hingga hari ini mencapai 5.452 orang.

"Secara kumulatif di level kabupaten/kota yang terbanyak menyumbangkan angka kematian akibat Covid-19 adalah Kota Surabaya yaitu sebanyak 790," ujar Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah saat mengisi konferensi virtual Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bertema Covid-19 dalam Angka, Rabu (5/8).

Baca Juga

Kemudian, dia melanjutkan, peringkat kedua ditempati Kota Semarang, Jawa Tengah sebanyak 328 kematian. Pihaknya melihat terjadinya peningkatan kematian di wilayah ini. Kemudian, ia menyebutkan posisi ketiga yaitu Kota Makassar, Sulawesi Selatan sebanyak 226 kematian.

"Tiga besar kematian tertinggi (tingkat kabupaten/kota) ini adalah daerah-daerah di luar DKI Jakarta," katanya.

Dewi melanjutkan, posisi keempat yaitu Jakarta Pusat sebanyak 207 kasus. Kemudian, Jakarta Timur menempati posisi kelima yaitu 177 kematian. Kemudian, dia menambahkan, Jakarta Barat menyusul di peringkat keenam yaitu sebanyak 162 kematian.

Posisi ketujuh, dia melanjutkan, Jakarta Selatan 156 kematian. Peringkat delapan, dia melanjutkan, Kabupaten Sidoarjo, Jatim yaitu 140 kematian. Posisi sembilan, dia melanjutkan, Jakarta Utara dengan 127 kematian.

"Terakhir atau peringkat 10 yaitu Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan sebanyak 125 kematian," ujarnya.

Menurut Dewi, sebanyak 64 kabupaten/kota mencatatkan angka kematian lebih dari 10 jiwa atau sekitar 12,45 persen. Kemudian, dia melanjutkan, 147 kabupaten/kota yang mengalami kematian dua hingga 10 jiwa atau sekitar 28,60 persen.

"Kemudian kalau melihat 514 kabupaten/kota yang ada di Indonesia, ternyata 43,77 persen atau sekitar 225 kabupaten/kota ini tidak ada angka kematian akibat Covid-19," ujarnya.

Pada Selasa (4/8), Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Febria Rachmanita menyatakan, selama dua pekan terakhir, angka reproduksi efektif (Rt) Covid-19 di Kota Pahlawan terkendali. Dari semula Rt Covid-19 Surabaya berwarna merah, kemudian berangsur kuning, dan dalam dua pekan terakhir berubah menjadi hijau.

Febria menjelaskan, warna hijau tersebut karena selama 14 hari terakhir, tepatnya mulai 21 Juli-3 Agustus, Rt di Surabaya kurang dari angka satu. Artinya, kata Febria, penularan Covid-19 di Surabaya sudah dapat dikendalikan.

 

“Ingat lho ya, saya tidak bicara zona. Tetapi bicara Rt yang sudah hijau dengan penularan kasus yang sudah dapat dikendalikan. Atau teorinya penyakit kemungkinan akan hilang dari populasi. Jadi, sekali lagi angka Rt di Surabaya sudah berwarna hijau,” kata Febria di Balai Kota Surabaya, Selasa (4/8).

photo
Kesadaran Rendah Protokol Kesehatan Warga Surabaya Raya - (Infografis Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement