Rabu 05 Aug 2020 14:45 WIB

Sekolah Swasta Diharapkan Bantu Siswa Terdampak Covid-19

Sekolah bisa memberikan kebijakan pemotongan dana pembangunan sekolah.

Corona mengintai di sekolah (ilustrasi)
Foto: republika
Corona mengintai di sekolah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Pemerintah Nusa Tenggara Timur (NTT) mendorong sekolah-sekolah swasta di provinsi berbasis kepulauan itu memberikan keringanan pembayaran uang sekolah dan dana pembangunan sekolah terhadap orang tua siswa yang terdampak pandemi Covid-19. Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat melalui Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT, Marius Ardu Jelamu menyampaikan harapan tersebut di Kupang, Rabu (5/8).

Marius mengatakan, hal itu terkait banyak keluhan para orang tua siswa pada sekolah swasta di NTT yang mengalami kesulitan dalam pembayaran dana pembangunan sekolah. "Pandemi Covid-19 ini telah berdampak pada berkurangnya pendapatan orang tua siswa sehingga perlu ada kebijakan dari pihak sekolah untuk meringankan beban para orang tua siswa yang terdampak Covid-19," kata Marius.

Baca Juga

Ia mengatakan, sekolah bisa memberikan kebijakan untuk meringankan para orang tua siswa dengan memberikan pemotongan dana pembangunan sekolah. "Beberapa sekolah swasta di Kota Kupang ada yang memberikan pemotongan dana pembangunan sebesar 40 persen kepada para orang tua siswa. Kami berharap sekolah swasta yang lainnya bisa melakukan hal serupa sehingga anak-anak bisa melanjutkan pendidikan dengan baik," kata Marius.

Menurut dia, pihak sekolah juga dapat memberikan kebijakan kepada para orang tua siswa untuk membayar dana pembangunan sekolah dengan cara mencicil dalam waktu tertentu.

Dengan demikian, kata dia, para orang tua siswa di sekolah swasta tidak terbebani dengan berbagai jenis pungutan di sekolah di tengah pandemi Covid-19.

Terkait biaya pulsa data bagi siswa yang mengikuti sekolah secara daring, kata dia, pihak sekolah negeri maupun swasta di NTT agar mengalokasikan bantuan pulsa data kepada siswa dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement