Rabu 05 Aug 2020 11:37 WIB

BNI Jadi Penyedia Kredit Sindikasi Teratas di Indonesia

BNI menguasai 12,51 persen pangsa pasar kredit sindikasi di Indonesia.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Pegawai sedang membantu nasabah untuk melakukan aktivasi BNI Mobile Banking, ilustrasi. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menempati peringkat teratas dalam jajaran lembaga keuangan penyedia sindikasi di Indonesia.
Foto: BNI
Pegawai sedang membantu nasabah untuk melakukan aktivasi BNI Mobile Banking, ilustrasi. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menempati peringkat teratas dalam jajaran lembaga keuangan penyedia sindikasi di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menempati peringkat teratas dalam jajaran lembaga keuangan penyedia sindikasi di Indonesia. Hal tersebut ditegaskan dalam Bloomberg Global Syndicated Loans League Tables untuk kategori Indonesian Borrower Loans per 31 Juli 2020, BNI urutan pertama sebagai Mandated Lead Arranger (MLA).

Direktur Bisnis Korporasi BNI Benny Yoslim mengatakan pada periode yang sama, BNI mengantungi volume transaksi kredit sindikasi sebesar 733,36 juta dolar AS. Itu berarti, BNI menguasai  12,51 persen market share di Indonesia.

Baca Juga

“Dalam 5 tahun terakhir, BNI tercatat telah memperoleh peringkat pertama sebagai MLA sebanyak 3 kali.  Pada 2016, BNI memperoleh penghargaan sebagai Syndicated Loan House Of The Year In Indonesia yang diberikan oleh Asia Pacific Loan Market Association (APLMA),” ujarnya dalam keterangan tulis, Rabu (5/8).

Menurutnya prestasi BNI sebagai MLA peringkat pertama tersebut menunjukkan konsistensi BNI dalam penyaluran kredit berskala besar (dalam bentuk pembiayaan sindikasi). Hal tersebut berdampak terhadap reputasi BNI dalam meningkatkan kepercayaan nasabah maupun banking partners baik di dalam negeri maupun luar negeri.

"Peringkat teratas ini juga menjadikan BNI sebagai referensi dalam pemberian kredit dengan jumlah besar. Dengan prestasi tersebut pula, BNI menjadi pilihan utama dan prioritas sebagai pemberi jasa sindikasi yang memiliki akses luas ke berbagai investor maupun korporasi di Indonesia maupun luar negeri melalui kantor-kantor cabang luar negeri (global syndication)," ujar Benny.

Dalam kondisi pandemi Covid-19, BNI dengan reputasinya tetap berinisiasi menjadi _lead_ dalam penyediaan fasilitas kredit sindikasi, yang diharapkan dapat meningkatkan perolehan fee based income (FBI) sebagai salah satu target utama yang dicapai untuk menunjang kinerja keuangan BNI.

“Sampai dengan akhir Desember 2020, BNI memiliki pipeline  kredit sindikasi yang fokus pada sektor perindustrian, konstruksi, telekomunikasi dan infrastruktur,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement