Rabu 05 Aug 2020 07:01 WIB

Menkop: Pemulihan Ekonomi Nasional Dimulai dari UMKM

99 persen pelaku usaha di Indonesia merupakan UMKM.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Pameran produk UMKM. ilustrasi
Foto: Republika/Yasin Habibi
Pameran produk UMKM. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki menegaskan, pemulihan ekonomi nasional dimulai dari upaya pemulihan terhadap sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Menurutnya, perekonomian tidak mungkin bisa pulih jika UMKM tidak segera dipulihkan.

Hal itu karena, kata dia, sebanyak 99 persen pelaku usaha di Indonesia merupakan UMKM. Pemerintah pun terus berupaya memulihkan UMKM melalui berbagai program.

Baca Juga

Teten juga mengajak semua pihak bekerja sama menjadikan UMKM sebagai tulang perekonomian nasional. "Pemerintah sudah siap dengan desain bagaimana menjadikan UMKM sebagai kekuatan ekonomi,” jelasnya dalam Webinar Galang UKM bertema Momentum UKM Indonesia: Bangkit Menuju Masa Keemasan yang diselenggarakan oleh Markplus Institute, Selasa (4/8).

Ia menekankan pentingnya memperkuat kapasitas UMKM dengan sejumlah program utama di antaranya pendekatan ke market, go digital, hingga memperluas akses pembiayaan. “Sebanyak 97 persen wilayah Indonesia bisa diakses internet dan logistik. Wilayah Indonesia sudah potensial untuk bisa masuk ke market digital,” kata dia.

Sejumlah program pun telah dikembangkan di antaranya memperkuat akses pasar UMKM dengan menjadikan Smesco Indonesia sebagai trading house, menyusun e-katalog untuk memudahkan buyer dalam dan luar negeri. Termasuk memperluas Kredit Usaha Rakyat (KUR) agar sesuai kebutuhan pembiayaan UMKM.

“Pemerintah memberikan perhatian besar terkait bagaimana agar tersedia pembiayaan bagi UMKM yang lebih ramah,” tuturnya.

Di satu sisi, lanjut dia, koperasi simpan pinjam juga akan menjadi mitra pemerintah untuk usaha mikro dari sisi penyediaan pembiayaan bagi UMKM.

“LPDB menyediakan pembiayaan bagi koperasi yang akan disalurkan kepada anggota-anggotanya para pelaku UMKM,” katanya. Teten menyadari, pandemi Covid-19 memberikan dampak signifikan bagi kegiatan produksi UMKM baik dari sisi produksi, distribusi, pembiayaan, hingga pemasaran.

“Namun di sisi lain juga melahirkan banyak inovasi penting dan saat ini KUMKM menjadi center isu di tengah pandemi Covid-19. Pemerintah menjadikan UMKM sebagai perhatian utama,” kata Teten.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement