Rabu 05 Aug 2020 02:20 WIB

Rumah Zakat Gelar Gowes Literasi di Desa Berdaya

Literasi lingkungan merupakan kemampuan individu dalam menafsirkan kondisi lingkungan

Rumah Zakat gelar gowes literasi.
Foto: Rumah Zakat
Rumah Zakat gelar gowes literasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menyambut era new normal, masyarakat di Indonesia saat ini sedang gemar-gemarnya menggunakan sepeda untuk beraktivitas. Daerah perkotaan khususnya seperti Jabodetabek, aktivitas berkendara masyarakatnya mulai banyak yang beralih ke sepeda.

Bukan tanpa alasan, selain dinilai lebih sehat, juga dapat membantu mengurangi polusi udara yang ada di kota-kota besar.

Hal yang sama juga dilakukan oleh anak-anak Rumah Belajar Desa Berdaya Pamoyanan.

Pada Sabtu kemarin (18/7) mereka mengadakan kegiatan Gowes Literasi. Selain bersepeda, kegiatan juga diisi dengan pembelajaran literasi lingkungan. Dibimbing Elan Jaelanai selaku Fasilitator Rumah Zakat, 18 anak mengikuti kegiatan gowes literasi ini.

Literasi lingkungan merupakan kemampuan individu dalam memahami dan menafsirkan kondisi lingkungan. Dari hasil pemahaman dan penafsiran tersebut, maka individu dapat memutuskan tindakan yang tepat dalam mempertahankan, memulihkan serta meningkatkan kondisi lingkungan saat ini.

Anak-anak pun diajarkan bagaimana beretika di lingkungan. Sebelum kegiatan dimulai, Elan memberikan arahan terlebih dahulu, mulai dari apa saja yang harus dipersiapkan dan dicek sebelum mulai gowes.

Hal ini bertujuan agar apapun bentuk kegiatannya mereka harus melakukan persiapan dan perencanaan. Tak lupa beliau juga memberikan edukasi kepada anak-anak ketika melihat sampah atau sampah bekas mereka jajan untuk dimasukan ke dalam botol bekas atau yang diistilahkan ecobrick.

Hal ini akan membantu mengurangi sampah dengan memanfaatkannya menjadi barang yang berguna. Setelah selesai gowes, sambil beristirahat anak-anak diajarkan cara membuat ecobrick.

Kebetulan lokasi tempat istirahat saat itu banyak sekali sampah plastik yang berserakan. Akhirnya sambil praktik anak-anak membersihkan sampah tersebut dan memasukkannya ke dalam botol untuk dijadikan ecobrick.

"Gowes bikin semangat dan menantang, lumayan cape tapi menyenangkan, selain itu diajrin juga cara membuat ecobrick, terima kasih Pak Elan dan Rumah Zakat " ungkap Fathir (11). Selain sebagai sarana olahraga, harapannya juga bisa menjadikan mereka lebih peduli akan kebersihan lingkungan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement