Rabu 05 Aug 2020 00:06 WIB

PPD Uji Coba Bus Bogor-Jakarta Pada Tiga Trayek

Bus Bogor-Jakarta PPD untuk mengurangi kepadatan penumpang kereta rel listrik (KRL).

Bus PPD (Ilustrasi). Perum PPD bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bogor melakukan uji coba pengoperasian bus Jabodetabek Residence Connection (JRC) dari Bogor ke Jakarta pergi-pulang pada tiga trayek.
Foto: Thoudy Badai
Bus PPD (Ilustrasi). Perum PPD bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bogor melakukan uji coba pengoperasian bus Jabodetabek Residence Connection (JRC) dari Bogor ke Jakarta pergi-pulang pada tiga trayek.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Perum PPD bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bogor melakukan uji coba pengoperasian bus Jabodetabek Residence Connection (JRC) dari Bogor ke Jakarta pergi-pulang pada tiga trayek. Bus ini untuk menambah akses transportasi Bogor-Jakarta.

Pengoperasian bus JRC itu juga untuk mengurangi kepadatan penumpang kereta rel listrik (KRL). Operasional bus JRC pada tiga trayek ini dilayani dengan menggunakan bus PPD berpendingin ruangan (AC), mulai Selasa (4/8) ini.

Baca Juga

Ketiga trayek itu adalah, pertama, dari Jalan Mayor Oking, di sebelah Stasiun Bogor, menuju ke Stasiun Juanda, Stasiun Manggarai, dan Stasiun Tebet di Jakarta, pada pukul 05.15 WIB hingga pukul 07.45 WIB, dengan tarif ujicoba Rp15.000. Trayek kedua, dari Perumahan Tamansari Persada Kota Bogor menuju ke Stasiun Juanda dan Terminal Blok M, pada pukul 05.30 WIB, 06.00 WIB, dan 09.00 WIB, dengan harga tiket promo Rp15.000.

Trayek ketiga, dari Sentul City yakni di depan Masjid Besar Jabbal Nur menuju ke Pasaraya Blok M Jakarta, pada pukul 05.30 WIB, 06.00 WIB, dan 09.00 WIB, dengan tarif tiket promo Rp25.000.

Peluncuran operasional bus JRC dihadiri antara lain oleh Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Direktur Utama Perum PPD Pande Putu Yasa, dan Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Polana B Pramesti di Jalan Mayor Oking, Kota Bogor. Menurut Bima Arya, uji coba operasional JRC yang dilayani oleh bus PPD ini merupakan langkah maju dari Perum PPD untuk mengurai kepadatan penumpang KRL dan kemacetan di Jakarta.

"Adanya JRC ini cukup membantu, meskipun kapasitasnya belum bisa disebut cukup. Karena itu, kolaborasi ini harus terus ditambah untuk menjangkau segmentasi penumpang lain, menambah titik tujuan lain, dan menambah moda transportasi lain," kata Bima.

Bima menyatakan optimistis, kerja sama antara Perum PPD dan Pemerintah Kota Bogor ini adalah langkah awal untuk kerja sama yang lebih luas lagi. Menurut Bima, perumpang KRL dari Bogor ke Jakarta, terutama pada Senin pagi, sangat padat sampai terjadi antrean sangat panjang. Adanya operasional JRC ini dapat mengurangi kepadatan penumpang KRL.

"Adanya bus JRC ini saya pikir bukan cuma untuk membantu warga Bogor saja, tapi juga membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada penerapan kendaraan ganjil-genap," katanya.

Sementara itu, Direktur Utama Perum PPD, Pande Putu Yasa, mengatakan, dari Bogor ada tiga lokasi pemberangkatan bus JRC ke Jakarta yang dilayani bus PPD. "Dua lokasi di Kota Bogor dan satu lokasi di Sentul Kabupaten Bogor," katanya.

Menurut Pande Putu Yasa, tiga lokasi pemberagkatan dari Bogor ini masih ujicoba. "Nanti ke depannya, jika berjalan baik, akan dibuka lagi lokasi pemberangkatan baru dari Bogor," katanya.

Menurut dia, operasional JRC ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah pusat untuk pelayanan transportasi di Jabodetabek yang dipercayakan kepada Perum PPD. Pande Putu Yasa berharap, program bus JRC ini bisa menjadi percontohan untuk diterapkan di kota-kota lainnya yang memiliki kebutuhan mendesak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement