Selasa 04 Aug 2020 21:24 WIB

RSUD Depok Kembali Layani Rawat Inap Pasien Umum

Rawat inap umum kembali dibuka karena kasus Covid-19 Depok mulai turun.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok, Jawa Barat, kembali membuka pelayanan rawat inap untuk pasien umum atau bukan Covid-19, mulai Senin (3/8) (Foto: ruang rawat inap umum RSUD Depok)
Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok, Jawa Barat, kembali membuka pelayanan rawat inap untuk pasien umum atau bukan Covid-19, mulai Senin (3/8) (Foto: ruang rawat inap umum RSUD Depok)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok, Jawa Barat, kembali membuka pelayanan rawat inap untuk pasien umum atau bukan Covid-19, mulai Senin (3/8). Wali Kota Depok, Mohammad Idris, di Depok, Selasa (4/8), mengatakan, langkah itu dilakukan karena tren kasus penyebaran virus corona jenis baru itu di kota setempat menurun.

"Ketersediaan tempat tidur di RSUD juga cukup banyak. Untuk itu, kami akan buka kembali rawat inap non-Covid-19. Namun tetap memperhatikan protokol kesehatan," katanya.

Baca Juga

Idris menuturkan, RSUD harus menyiapkan skema pembagian untuk pengobatan khusus pasien Covid-19 dan bukan Covid-19, mulai dari sarana dan prasarana, hingga tenaga medis yang menangani pasien tersebut. "Saya apresiasi RSUD dan Dinas Kesehatan yang telah mengupayakan dibuka kembali rawat inap non-Covid-19,” tuturnya.

Direktur RSUD Kota Depok, Devi Maryori, menambahkan, pihaknya menyediakan 91 tempat tidur untuk rawat inap pasien bukan Covid-19. Namun demikian, kapasitas tempat tidur di masing-masing ruangan akan dibatasi dari jumlah biasanya sesuai dengan protokol kesehatan.

Misalnya, kata dia, kapasitas tempat tidur di ruang kelas III biasanya tujuh bed, sekarang diberi jarak hanya lima bed. Ruang kelas II dari lima bed menjadi empat bed.

"Kami mengikuti protokol kesehatan," katanya.

Data perkembangan kasus COVID-19 di daerah itu yang dirilis hingga Senin (3/8) malam, jumlah pasien sembuh menjadi 987 orang atau 77,23 persen dari seluruh kasus konfirmasi positif yang ada. "Jumlah pasien sembuh bertambah 11 orang. Alhamdulillah, setiap harinya selalu ada yang sembuh," katanya.

Dia mengatakan, kasus konfirmasi positif bertambah 21 orang sehingga totalnya menjadi 1.278 orang, sedangkan kasus konfirmasi aktif 241 orang atau 18,86 persen. Ia mengatakan, untuk suspek aktif atau probable yang selesai dipantau hari ini 22 orang sehingga tersisa 446 orang, sedangkan kasus kontak erat aktif 343 orang.

"Selanjutnya, pasien yang meninggal bertambah satu menjadi 50 orang atau 3,91 persen," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement